Saat ini beredar dalam masyaraakat kita tentang adanya kepercaayaan yang menyimpang dari ajaraan Islam. Dan oleh Majelis keagamaan tertinggi Indonesia telah mencap mereka sebagaai aliran sesat.. Beberapa tahun yang lalu, ada peristiwa bunuh diri di sebuah negara di Afrika oleh anggota dari sebuah sekte. Rupanya sekte ini meyakini bahwa pada saat itu mestinya terjadi kiamat. T etapi tidak terjadi kiamat. Kemudian terjadilah bunuh din massal. Peristiwa seperti ini sudah sering sekali. Ada sebuah artikel di sebuah koran yang mengatakan, bahwa peristiwa seperti itu, yaitu menganut sebuah sekte yang sesat adalalah ciri dari masyarakat yang mundur, yang miskin, yang terbelakang. Kebetulan) memang di negara Afrika tersebut demikian keadaannya. T etapi jangan lupa di negara-negara maju, seperti Amerika, banyak sekali sekte-sekte seperti itu. Ada People's Temple, Children of God, dan segala macam sekte yang lain. Di J epang sendiri ada juga sebuah sekte yang kemudian ingin membunuh semua umat manusia dengan tindakannya yang paling dramatis dengan meracuni penumpang kereta api bawah tanah. Hal itu adalah korban dari kepercayaan palsu.
Pada umumnya kita menyikapi dengan menyebut mereka sebagai aliran yang salaah aarah.
Menjadi seorang yang baik adalah dengan menjadi orang yang moderat, yang tawassuth, yang wastth. Wasit daIam bahasa Indonesia cliambil dari bahasa Arab, yaitu orang yang berdiri di tengah.
"Demikianlah Aku jadikan kamu ini golongan penengah,supayak kamu menjadi saksi bagi manusid"(Q 2:al Baqarah143). Tidak boleh ekstrim. Sebab ekstrimitas pasti membawa kita kepada mala petaka. Itulah sebabnya mengapa Allah sendiri tidak ekstrim menilai manusia. Bacalah al-Qur' an bagaimana Allah menili manusia. Allah menilai manusia bukanlah hitam atau putih, jahat atau baik. T etapi ada yang lebih jahat dan ada yang lebih baik. "Barangsiapa berat timbangan kebaikannya, ia akan masuk surga dan barangsiapa ringan timbangan kebaikannya, maka ia masuk neraka" (Q 111 al Lahab :6-9 ]Oleh karena itulah, Rasulu1lah saw dipesan agar supaya menegaskan bahwa beliau itu adalah manusia biasa. Dan jangan sampai memaksa orang. "Berilah peringatan, sesungulmya engkau (Muhammad) hanyalah seorang pemberi peringatan. Kamu tidak ditugasi untuk sebagai pemaksa" (Q 88 al Ghasasiyah:21-22). Maka Allah menegur N abi, ketika beliau tergoda untuk memaksa manusia mengikuti agama beliau yang benar itu. Maka Allah menegur ''Dan jikalau Tuhanmu menghendaki tentulah beriman semua orang yang di muka bumiseluruhnya.Makaapakah; kamu [hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?" (Q 10 Yuunus:99).
Maka dari itu dalam agama kita dikenal dengan suatu ajaran yang sangat tinggi. Ajaran tentang kebebasan nurani. Bahwa agama tidak boleh dipaksakan. "Tidak ada paksaan untuk (memasukij agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepadd Thaghut dan beriman kepada A llah, maka sesunggulmya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Q 2 al Baqarah:256). Dalam bahasa lain beriman kepada Allah menuntut perlawanan pada tirani pikiran. Gerakan kultus, yaitu gerakan-gerakan keagamaan eksklusif, suatu gerakan yang memonopoli kebenaran, memonopoli keselamatan, memaksa orang untuk percaya kepada mereka, dan mengatakan bahwa hanya mereka yang selamat dan semua manusia itu celaka. Itu adalah syirik. Allah berfirman dalam al-Qur' an
'Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada gplongan mereka"(Q 30 ar Ruum :32).
Bersikap eksklusif artinya memonopoli kebenaran, memonopoli keselamatan dan kemudian menganggap semua manusia lain sengsara atau celaka. Itu suatu indikasi yang jelas bahwa mereka mengikuti suatu sistem kultus. Suatu sistem tirani pikiran dan tirani ajaran. Justru agama kita melawan itu semuanya. Karena itu cerita ten tang thaghut bermunculan dalam alQur'an sebagai peringatan kepada kita, agar jangan sampai mengikuti bentuk-bentuk tirani.
agoesjoesoef maret 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar