Februari 26, 2009

TEROBOSAN KEMASAN DALAM PEMASARAN

TEROBOSAN FUNGSI Kemasan dalam Pemasaran
agoes joesoef di muat di majalah l Printpack Review l Edisi No. 06, Januari - Februari 2008

Dalam merancang strategi marketing kita sangat mahfum dan mengenal langkah-langkah 4P [berupa frame work Price-Product-Place-Promotion] yang diperkenalkan pertama kali oleh sang penemu Profesor Jerry McCarthy pada tahun 1960. Metoda ini sangat populer di kalangan marketer hingga saat ini, terutama sejak dipopulerkan oleh sang penemu dari Universitas ¬Northwestern itu
K
emudian beberapa pemikiranpun berkembang, yaitu dengan menambahkan sejumlah “P” selain 4P tersebut, sehingga menjadi 7P hingga 10P. Bahkan ada yang mengubahnya sama sekali menjadi lebih strategis yaitu menggunakan langkah-langkah STP [Segmentation - Targeting - Positioning].
Pada dasarnya konsep 4P masih layak untuk digunakan sebagai framework dalam menyusun Marketing strategi, walaupun konsep ini penekananya lebih kepada langkah bagai mana melaksanakan penjualan dari sudut pandang pembeli. Ada pendapat yang mengatakan lain, yaitu dalam melihat sisi pembeli hendaknya produk mampu menciptakan Awareness, Acceptability, Affordability dan Accessibility demikian menurut Profesor Jagdish Seth. Inilah kunci yang mengharuskan sehingga packaging atau kemasan harus mampu “menjual dirinya” sendiri.
Pada kenyataannya kemasan telah melampaui fungsi asalnya yang hanya sebagai pembungkus produk, saat ini kemasan telah berubah fungsi lebih menjadi “silent salesman”. Bahkan lebih jauh lagi kemasan saat ini telah mampu membangun loyalitas konsumennya. Kemasan yang baik mampu mendorong konsumen untuk memilih produk dan bahkan menjadi sangat loyal terhadapnya, bahkan lebih jauh lagi kemasan dapat meningkatkan personal status bagi si pemakai dalam menunjukan status sosialnya dalam masyarakat.
Dalam perencanaannya kemasan pada tahun 1990-an didesain dan direncanakan agar mampu bertahan hingga 5 sampai dengan 7 tahun ke depan. Tetapi sekarang dengan berkembangnya teknologi komunikasi perubahan tren pasar, maka desain-desain kemasan sangat dimungkinkan untuk setiap saat mengalami berubah. Hal ini sangat penting karena pruduk harus senantiasa dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang ada dan selalu mengikuti keinginan konsumen.
Bila diperlukan, tingkat perubahan pada kemasan ada berbagai macam alasan. Ada yang hanya perlu improvement saja, atau karena ada perubahan target pasar, atau tidak selarasnya produk dengan norma norma dan budaya masyarakat setempat, atau terjadi perubahan harga material produk yang cenederung meningkat. Dalam perkembangannya bisa juga terjadi perubahan total pada kemasan. karena adanya perubahan brand perseption tentang produk di mata konsumen.
Dalam dunia bisnis rokok di Indonesia Lucky Strike adalah sebuah contoh yang meyakini bahwa kemasan menjadi media efektif dalam berkomunikasi dengan konsumennya. Terbukti hampir selama tahun terakhir Lucky Strike telah menerbitkan desain kemasan [limited edition] yang dapat dianggap sangat signifikan penampilannya. Lihat saja bentuk bentuk dasar kemasan yang di create sedemikian rupa sehingga tampil dalam bentuk bentuk yang inovatif. yang diterbitkan hampir du kali setahun dan sampai saat ini sudah ada kurang lebih 20 jenis kemasan dalam beragam keunikan. Misalnya kemasan dalam bentuk-bentuk bungkus itu misalnya dapat dibuka dari samping, didorong, atau saat didorong tengahnya berlubang dan terlihat gambar termometer.
Lucky Strike sebagai produk buatan negeri Uncle Sam yang kental dengan nuansa kebebasan menjadi dasar pemikiran para perancang dan tentu juga mengilhami dalam strategi komunikasi dari para pemegang keputusan. Dalam hal ini terjemahan kebebasan bukan dalam bentuk bahasa tubuh namun dalam bentuk kebebasan berekspresi lewat inovasi visual dan bentuk kemasan. Lahirnya sejumlah produk kemasan limited edition tadi sangat beralasan bila dalam kurun waktu satu tahun saja kemasan inovatif yang dilhirkan lebih dari satu kali.Karena memang produk Lucky strike di posisikan sebagai rokok putih bagi kalangan usia 18 sampai 30 tahunan yang sarat dengan inovasi.
Sehubungan dengan hal itu dalam rangka ulang tahun ke-10 peluncuran desain limited edition rokok Lucky Strike akan men¬yelanggarakan lomba desain kemasan untuk produk tersebut dalam spirit “Original Voice“.
Secara strategis alasan lahirnya berbagai bentuk inovasi kemasan Lucky Strike ini tentu sudah diperhitungkan dengan baik oleh team manajemen dan agencynya. Yang pasti peran sebuah kemasan untuk sebuah produk dalam kasus ini menjadi sangat strategis. Karena Secara strategis alasan lahirnya berbagai bentuk inovasi kemasan Lucky Strike ini tentu sudah diperhitungkan dengan baik oleh team manajemen dan agencynya. Yang pasti peran sebuah kemasan untuk sebuah produk dalam kasus ini menjadi sangat strategis. Karena dengan lahirnya berbagai produk inofatif yang mewakili karakter konsumennya bukan saja akan meningkatkan awarenes bagi konsumen bahkan hingga pada tingkat menjadi instrumen atau aksesoris gaya hidup mereka. Kita dapat bayangkan mereka akan “memperlakukan” kemasan tersebut pada saat-saat penting, misalnya dalam saat menunggu, berdialog, sambil mempermaikan bentuk kemasannya yang unik. Bahkan sebagai penghias pada dashboard kendaraan atau pada meja kerja mereka dalam aktifitas sehari-hari. Dan yang mengejutkan adalah menurut Head of Brand BAT Tbk. Indonesia, mereka menjual setiap produk limited edition tersebut dengan harga yang sama dengan produk reguler. Kemasan telah melintasi batas bukan hanya sebagi fungsi pengemas produk tetapi telah menjadi media untuk meningkatkan kemampuan bersaing yang biasanya kita kenal melalui sejumlah media promosi namun juga telah menjadi bagian dari gaya hidup yang mampu mewakili sebuah komunitas.jumlah media promosi, namun juga telah menjadi bagian dari gaya hidup yang mampu mewakili sebuah komunitas. 

DUA CAKRAWALA

DUA CAKRAWALA

Malam telah terseruak di sibak pagi yang dingin, detak jam terdengar jelas karena dini hari itu sunyi sekali. Kenongan kerbau yang tergantung di atas teras samping kamar kami sesekali berdentung pilu ditiup angin. Aku terjaga karena merasakan kegangatan yang lembut di sepanjang bagian belakang tubuhku, rupanya dia tengah melekat erat di sana. Entah kenapa, hampir bersamaan kami terjaga . Dan sempat kutanyakan “jam berapa sekarang Nay”, “jam tiga mas”. Wah ternyata masih seperti biasa “undangan” itu telah kembali menghimbau jiwaku disetiap pagi. Memang hapir tak putus aku selalu terbangun pada jam jam itu , merasa “terundang” untuk bangun dan menunggu waktu resmi beraudisi dengan Nya. Dan sebagai hamba aku tidak mau “rugi” untuk beraudisi”beberapa saat terlebih dahulu sebelum waktu resmi itu datang, dan waktu beraudisi resmi itu aku laksanakan bersama kerabat di masjid kecil di komplekku” Tadi malam dia berceritera banyak dengan ku” kata istriku “ Bahkan cici “– panggilan anaku paling kecil-“ sempat juga ngobrol , dan sepertinya berceritera hangat berdua, dan sesekali akupun diajaknya bergantian.” kata istriku. “ Dan kami bertiga berceritera hangat hingga jam sepuluh tadi malam mas “. Tadi malam aku memang sangat penat dan jam delapan malam tadi aku tidur lebih dini. Kehangataan di sepanjang belakang tubuh telah mengusik kebutuhan jiwaku yang lain, yang kemudian mendorongku untuk segera membalikan seluruh badanku, Dan sekarang kehangatan menjalar di sepanjang bagian depan badanku. Di luar hujan deras turun seperti limpahan air dari langit menyirami daun di pepohonan didepan jendela kamar kami, berpadu dengan bunyi kenongan kerbau yang terdengar dalam ritme yang lebih kerap, Semua nada alam itu berpadu dengan kehangatan dan wangi rambut dan wangi badan istriku, telah mejalarkan panas bukan hanya di sepanjang bagian depan tubuh, tetapi telah membangunkan bagian indra yang lain.Yang kemudian mendorong menjadi gerak yang disalurkan lewat setiap organ.Pagi dini hari itu dia telah berikan apa yang selalu aku inginkan dengan sangat baik, hingga bahkan akupun tak mampu menerimanya.
Temaram jingga matahari senja menjadi dua, karena pantulannya di permukaan danau itu sangat serupa, yang satu nyata yang satu maya.Meja, kursi tertata di tepi danau itu, bahkan sebagian meja masih berisi makanan sisa kami siang tadi.Semua pemandangan itu terlihat jelas serupa lukisan di jendela ruang tamu mama Fir. Dia adalah wanita yang penuh welas asih, pandangannya luas menyelesaikan memandang permasalahan selalu dari sudut sudut yang tidak pernah terfikirkan sebelumnya oleh kami.Dia adalah kawan bicara dan diskusi yang takpenah membosankan.Ditemani segelas wedang jahe hangat dan pisang rebus kami terlibat pembicaraan yang jauh dan sesekali pecah tertawa kami.Tiba tiba masuk sebuah kendaraan sedan merah, dan ketika sampai di halaman langsung membuka pintu samping sopir.Seorang lelaki muda dengan wajah bulat, kulit putih,berkacamata.Model rambutnya tipis di samping dan bagian atas dibiarkannya lebat, dengan disisr tengah terlihat ramah dan sangat elegan. Dia disertai anak laki-laki yang tidak lama kemudian cici anak kami pun sudah akrab bermain di dalam cabin mobilnya.Istriku berpamitan kepadaku dan mama Fir.Tanpa banyak bicara diamenuju mobil dan duduk disamping lelaki tadi.Taklama kemudian mereka pergi dan anaku masih sempat mengucapkan salam kepada ibunya yang kemudian tidak dijawabnya.Aku masih melihat mobil merah itu hingga di tikungan jalan menuju gerbang halaman rumah mama Fir yang luas.Namun anehnya tak terbersit sedikitpun rasa cemburu pada hatiku.Aku memandang kepada mama Fir, tapi dia hanya berlalu dan menuju taman bunganya.
Azan Jumat berkumandang dan kami – aku dan Cici bergegas menuju masjid di tepi danau sana,sebelumnya kusampiri beberapa kawan yang tinggal di beberapa bungalai di kawasan itu.Interior masjid yang agung, hawa yang sejuk dan pemandangan danau yang terlihat jelas ari hampir seluruh jendela masjid menenggelamkan semua pikiran mobil merah dan isinya. Aku tertuju penuh padaNya.Hingga azan subuh membangunkanku, dan sungguh bahagia dia masih tertidur di sampingku, ku peluk dia, dan pelan pelan ku beringsut dari tempat tidur,lalu mandi.Dan dengan syukur aku masih diberikesempatan berkumpul dengan istri dan Cici anaku.
Dengan sadar aku menyusun doa dan apunan dalam sujud ku. Betapa layaknya memberi nafkah pada isteri sesuai dengan ketentuanNya karena dia memiliki hak untuk itu. Namun aku pun sebagai manusia memiliki kewajiban yang patut di jalankan dengan baik, dan dalam tahun baru ini harus menjadi lebih baik.Dalam waktu yang bersamaan semua itu tetap harus terlaksana dengan benar.Pagi itu aku kehilangan kesempatan ku untuk beraudiensi dalam sunyi denganNya, tapi aku mendapat gejolak baru pendorong kehidupan.Aku kehilangan kesempatan beraudiensi secara berjamaah dengan sahabat sahaabtku di sana, tapi aku telah belajar merasakan kehilangan walau itu dalam mimpi.
Semoga Allah yang maha mengerti dapat memaklumi aku yang buta, dan dengan kasihnya berkenan memaafkan aku.
\

Puri awal tahun 08,ajf

ARAFAH DAN ROH KEMANUSIAAN

KEMANUSIAAN SEBAGAI ROH ISLAM
.Puncak karier Nabi Muhammad saw dari segi penyampaian misi suci beliau atas risalah dari Tuhan ialah ketika beliau mengucapkan khutbah perpisahan pada waktu setelah haji perpisahannya [ haji Wada] , Pertama, adalah pada waktu hutbah di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah., kemudian yang kedua ialah pada hari raya Idul Adha yaitu pada tanggal l0 Dzulhijah. Kemudian yang ketiga pada hari ketiga, setelah hari Idul Adha, yaitu tanggal12 Dzulhijah,. Dan yang ke empat yaitu pada tanggal 17 Dzulhijah.
Yang istimewa dalam isi khutbah itu adalah, beliau mengungkapkan hal-hal yang sekarang biasa disebut sebagai hak-hak asasi. Salah satunya yang paling penting ialah rangkaian tiga hak asasi manusia yang dinyatakan dalam bahasa Rasulullah saw sebagai Dimm-an, Amwal dan A’radl [darah atau kehidupan, harta, dan kehormatan].
Pada awalnya hutbahnya itu beliau bertanya, "Wahai sekalian umat manusia tahukah kamu di hari apa sekarang ini kamu berada? Di bulan apa kamu sekarang berada? Dan di negeri mana kamu sekarang berada?" Semuanya waktu itu menjawab, bahwa mereka berada di hari suci, di bulan suci, dan di tanah suci. Kemudian Nabi Muhammad saw melanjutkan: "Sesungguhnya darahmu [hidupmu], hartamu, serta kehormatanmu itu pun juga suci, seperci sucinya harimu hari ini, sucinya bulanmu bulan ini dan sucinya negerimu ini. Suci sampai kamu bertemu Tuhanmu di hari kiamat nanti" [HR.Bukhari]. Artinya pada fitrahrnya manusia itu sesungguhnya suci adaanya.
Pidato itu begitu pentingnya sehingga Nabi Muhammad saw hampir selalu mengakhiri khutbahnya dengan semacam ungkapan pertanggungjawaban, yaitu ungkapan "Bukankah Aku telahsampaikan nilai-nilai ini?" Semuanya mengiyakan. Bahkan di dalam salah satu pidatonya beliau menegaskan lagi, "Nanti kamu di akhirat akan ditanyai tentang aku, kira-kira jawabannya bagaimana?" ." Sungguh kami semua akan menjawab, Muhammmad te1ah melaksanakan tugasnya dengan baik."
Sekarang lihatlah, betapa ungkapan ini telah menjadi suatu sumber rahmat bagi umat manusia, karena hal itu telah dinyatakan dalam istilah yang setara dengan hak asasi manusia. Sebab Dimm-an, Amwal dan A’radl tadi, kalau kita terjemahkan ke dalam bahasa Inggris tidak lain ialah Life, Property. and Dignity. Inilah konsep kemanusiaan yang mempengaruhi para pemikir Renaisance di Eropa pada abad ke-14. Salah satunya adalah pemikir Renaisance dari Italia namanya Giovanni Pico de la Mirandola, yang dalam suatu orasinya mengenai Human Dignity
[ harkat dan martabat manusia ] mengatakan bahwa dia mengetahui martabat manusia itu dari orang-orang Arab. Seseorang yang namanya Abdullah dalam sebuah buku diceritakan, dia ditanya oleh muridnya, "Wahai Abdullah sang guru, apakah kiranya sesuatu di muka bumi ini yang harus paling kita hormati sebagai mu'jizat Tuhan?" Abdullah menjawab, "Manusia. Sebab manusia adalah puncak ciptaan Allah swt, [ Laqad khalaq-nal Insan-afi ahsan-I-taqwim ], "Sungguh telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik. "
Setelah itu Giovanni menguraikan bahwa sungguh perlu kita menghormati manusia, secara mendalam , yang kemudian hal itu menjadi awal lahirnya Humanisme. Tetapi ironisnya Giovanni dianggap bertentangan dengan ajaran gereja saat itu. Dan Giovanni dikenakan eksekusi. Sekalipun kelak dia diampuni dan paham Humanismenya kemudian tumbuh subur berkembang di mukabumi ini. Dan laazim disebut Secular:Humanism.
Dalam Islam, humanisme itu adalah bermuatan religius karena humanisme itu berdasarkan takwa kepada Allah swt. Dan inilah yang kemudian juga dikembangkan oleh para pemikir di Barat, termasuk John Lock, ketika dia merumuskan dan mengatakan bahwa hak asasi manusia itu ada tiga, yaitu Life, Liberty and Property dengan sedikit berbeda dengan apa yang dikemukakan
Nabi Muhammad dengan Life, Property and Dignity.
John Lock inilah yang kemudin banyak mempengaruhi pemikiran para Pendiri Negara Amerika Serikat, melalui orang-orang seperti Thomas Jeferson, John Quince Adam, Franklin D. Roosevelt dan juga George Washington. Yang ironisnya hampir semuanya mereka itu tidak mengaku sebagaai orang Kristen tapi mengaku Deis, yaitu orang-orang yang percaya kepada Tuhan melalui proses alami dan percaya mengenai bakat manusia yang suci - mirip dengan konsep fitrah dalam agama Islam- dan kaum Deis mengakui adanya kebenaran universal. Di tangan mereka itulah rumusan-rumusan kemanusiaan dibuat. Dan kemudian Thomas Jeferson merumuskannya dalam konsep deklarasi kemerdekaan Amerika, Declaration of Independen America, yang ditandatangani pada tanggal4 Juli 1776.
Dalam Declaration of Independen itu diakhiri dengan sesuatu yang persis dikatakan Nabi Muhammad, yaitu :"Dan untuk mendukung deklarasi kemerdekaan ini dengan keimanan teguh berpegang kepada rahmt Tuhan, kami pertaruhkan sesama kami [para pendukung kemerdekaan itu], hidup kami, harta kami, dan kehormatan kami ."
Jadi kita melihat sbuah bukti bahwa Nabi kita telah membawa rahmat bagi seluruh alam. patut kita renungkan agar kita memahami bahwa Rasulullah :Muhammad saw disebutkan sebagai :warma arsal-naka illa ka.ffat-an Iil -nas, "Sesungguhnya Kami tidak mengutus engkau [Muhammad] melainkan untuk seluruh umat manusia." Maka jelas Islam adalah agama universal, artinya, ajarannya sesuai dengan segala zaman dan segala tempat dan segala keadaan.. Dan ketika kita diperintah oleh Allah agar membaca shalawat kepada beliau. Inna-lohha wamaalaa 'ikatahuyushalluna a'La-nabi, yang selalu kita baca, bahwa Allah dan para Malaikatnya pun membaca Shalawat kepada Nabi, dalam pengertian menghormati Nabi. Maka kita pun patut kiranya membaca shalawat kepada beliau sesuai perintah Allah. Membaca shalawat itu adalah bentuk ucapan terima kasih dan penghargaan kita kepada Nabi, karena beliau telah datang dengan membawa rahmat yang begitu besar untuk umat manusia.

Agoesjoesoef September 2007

Reff:
Madjid, Nurcholis1994. Pintu-Pintu Menuju Tuhan JakartaParamadina

SIMPHONI PATAH BULAN

Simphoni bulan patah

Beribu malam seperti ini telah berlalu
Bersama bintang-bintang tenggelam
Tapi buat kau dan aku
Akan kembali dalam kabut baru
Mimpi kelabu akan hadir selalu
Dalam sinar bulan pualam
Dan bila aku dan kau takada lagi
Tinggal mimpi disiang hari
Jangan bertanya rahasia malam
Tak guna menyingkap tabir mimpi
Barangkali nanti ada juga
Manusia mengucap nama kita
Dengan air mata rindu
Ingin kita kembali dari sebrang sana
Atau kita hanya selintas kenangan
Sepotong nama bisu di atas secarik kertas
Disudut tercampak dan kau lupakan
Bilamana,hendak kemana dan apa
Sinar bulan tak akan membuka lagi
Segala akan tetap tinggal rahasia
Tangan ini juga mencatat luka
Cerita bintang
dan
bulan purnama

AJF- juni 2003

PESONA BUNGA KUNING

PESONA BUNGA KUNING

Pagi itu sebut saja pak Beno bangun terlambat- setelah selesai mandi dan berpakaian siap untuk bekerja- dengan wajah masam disertai nada ketus bicara pada Dini istrinya.” Tidak perlu mamah menyiapkan sarapan ayah, saya mau sarapan di luar saja”.Pak Beno bicara sambil bergegas membawa tas menuju mobil di garasinya.
Sudah beberapa malam itu pak Beno pulang malam, maklum menjelang rapat anggaran, jadi sejumlah data dan rencana perlu persiapan yang matang.Pagi itu seperti biasa Dini isterinya telah mencoba menyajikan sejumlah sarapan kesukaan suaminya.Dini tidak tega membangunkan Beno suaminya pagi itu, dia kelihatan lelah dan lelap,kalau bukan karena solat subuh dia tidak berani membangunkan Beno suaminya, walau usaha baik itupun dia harus kena cerca.
Segelas coklat panas dan tuna sanwich tersaji di meja pagi itu tapi tidak di ruang makannya pak Beno. Sambil agak kesal dia mulai mencicipi coklat panasnya sambil sesekali diselingi gigitan-gigitan tuna sandwichnya.Tiba tiba matanya melihat seorang anak perempuan disamping cafe tempat dia sarapan, sedang mencari serangkaian bunga-disamping cafe itu memang ada sederet toko bunga.” Berapa harga bunga yang kuning ini pak ?” tanya anak itu kepada bapak penjual bunga.” Limapuluh ribu nak”.”Kalau yang jingga itu berapa?”. kembali si anak bertanya. “ O.. yang itu tigapuluh lima ribu nak”. Terdiam sesaat kemudian si anak bertanya kembali :”Apakah ada yang sepuluh ribu ?”.”Sekarang bunga sudah mahal nak, warna jingga itu lah yang paling murah” Mendengar dialog itu pak Beno tertarik, sepagi ini, seorang anak seusia anak tunggalnya-Sekar sepuluh tahun. Perlahan pak Beno menghampiri anak itu.“Nak sepagi ini kamu membeli bunga untuk siapa?” tanya pak Beno.Masih memandang bunga kuning itu si anak menjawab:”Hari ini ulangtahun ibuku oom, aku ingin memberi bunga kuning itu” .Terhenyak oleh perhatian seorang anak terhadap ibunya,karena pak Beno juga baru sadar kalau hari ini adalah juga ulang tahun Dini isterinya.Tanpa berpikir panjang, karena merasa telah diingatkan oleh anak itu, langsung pak Beno membeli dua rangkai bunga kuning, satu untuk isterinya satu untuk si anak itu.” Tolong hari ini kirimkan ke alamat ini” kata pak Beno sambil menyerahkan kartunamanya.”Nak ini oom belikan satu rangkai bunga kuning untuk mu, semoga kamu dan ibumu senang”Dengan mata berbinar anak itu menjawab “Terimakasih oom ini uang saya sepuluh ribu untuk oom tambahkan” katanya. “Tidak perlu nak oom sudah bayarkan”.
Sampai di dalam mobil pak Beno, berfikir lama dan bersyukur kepada Allah telah mengingatkan ulang tahun isterinya melalui anak tadi. Sambil merenung pak Beno menjalankan mobilnya menuju kantor.Setelah beberapa saat bergerak pak Beno melihat anak tadi sedang berjalan sambil mendekap bunga kuningnya,Karena penasaran dia mengikuti perlahan dibelakangnya. Dia ingin tahu dimana tinggalnya anak itu.
Di tikungan jalan anak itu berbelok kekiri, membuat pak Beno penasaran.dengan cepat dia berhenti di pinggir jalan agak jauh dari si anak tadi.Kemudian perlahan pak Beno menelusuri jalan belokan tadi, dan terlihat disana anak itu sedang tertunduk di samping makam.
Dengan halus pak Beno mendekat kemudian memegang pundak anak itu, dan perlahan lahan anak itu memalingkan wajahnya kepada pak Beno yang juga sedang berjongkok di sampingnya.”Kuburan siapakah ini nak? sepertinya masih sangat baru, tanahnya masih basah dan merah” tanya pak Beno setengah berbisik. “Ini kuburan ibuku oom dia meninggal tiga hari yang lalu”
Setelah berdialog panjang dengan anak tadi di kuburan, langsung pak Beno mengarahkan mobilnya kembali ke toko bunga itu, dengan bergegas dia meminta pesanan bunga kuningnya kembali karena dia sendiri yang akan mengantarnya untuk Dini isterinya tercinta.
Dalam kisaran zaman dan lingkungan serupa ini nilai cinta menjadi sangat sentral dalam mengisi makna kehidupan,cinta berarti diperhatikan dan memperhatikan, berarti memberi dan diberi. Cinta adalah sebuah roh kehidupan hakiki yang perlu selalu kita pupuk dan pelihara.Terutama di masa kini, dimana materialisme yang telah menjadi dewa manusia.Nilai sebuah kehidupan, adalah berbanding lurus dengan nilai martabat yang dibangun manusia,nilai yang luhur seorang manusia,adalah kemampuan untuk memperdayakan diri sehingga menjadi berarti bagi mahluk mahluk lain ciptaan Tuhan.Manusia muslim adalah pentrjemah makna cinta, makna rahmatanlil alamin.

agoesjoesoef september 2006

TERSEBARNYA MISTIK KASIH TUHAN

Lailatul Qadr

Dalam penggalan hari hari ampunanan
dalam rangkaian bulan suci
terselip mutiara kemulyaan
sebuah malam yang agung
malam manakala ditaburi kesucian
karena berisi penuh roh Kemahakuasaan Tuhan
ketika sinar roh suci menembus
kegelapan sukma sukma manusia
segenap kekuatan malaikat beringsut turun
dari dunia Illahi
menebar pesan mistik kasih Tuhan
dengan perintahNya
menuangkannya pada setiap ceruk hati insan
pada setiap sudut hati sanubari
terperangah jiwa meregeguk Damai sempurna
hati yang terang
tercermin dalam sepanjang hidup
sebatas hingga ahir masa fana
dalam menuju hari keabadian
yang penuh kegungan
melekat satu dengan yang maha Tunggal

m agoes joesoef 1427 H

HIDANGAN TAHUNAN

HIDANGAN DIBULAN TUHAN

Bulan ini menjadi bulan yang agung karena dinisbahkan kepada Tuhan. Tuhan dalam arti bukan hanya sekedar wujud yang kepadaNya kita haturkan persembahan dan tempat meminta per tolongan.
Dalam al Quran Tuhan adalah kamp ung halaman kita tempat kita kembali “Kepada Allah kamu semua kembali [QS Al Maidah/5:48]
Dalam bahasa Jalaluddin Rumi, seora ng sufi yang juga seorang penyair dise butkan Tuhan adalah rumpun bambu kita, sedangkan kita adalah seruling bambu yang tercerabut dari rumpun nya.Adalah pederitaan kita yang berke panjangan karena senantiasa mengejar keinginan,sebetulnya hanyalah - jeritan pilu seperti lengking nada suling-karena kerinduan untuk kembali kepadaNya,
Manusia adalah anak anak yang dikeluarkan dari rumahNya untuk bermain dihalaman yang disebut dunia ini, seperti tersurat dalam surat al Anam 6 ayat 32 “Sungguh kehidupan dunia ini hanyalah hiburan dan permainan”.
Ramadhan disebut bulan Tuhan kare na pada bulan ini kita pulang, kita meni nggalkan halaman tempat bermain kita. Dan selama bermain kita sibuk “berbe lanja” dunia: kemashuran, harta, kekua saan, kedudukan,syahwat, kita sibuk mengunyah dan memamah makanan du nia ini siang malam hanyalah menyua pi tubuh kita.
Tubuh ini hanya lah kudamu dan roh adalah penunggangnya dan dunia ini adalah kandangnya.Makanan kuda tidak cocok untuk penunggangnya, kita lupa ada makanan yang jauh lebih lezat dan sehat dari semua makanan itu. Tuhan mempersiapkan makanan di bu lan ramadhan ini dan kita diundang un tuk menjadi tamu dan menikmati hidang anNya.
Kebanyakan dari kita tenggelam dalam watak kuda bukan watak penung gang kuda, watak kebinatangan,karena tubuh yang berkuasa kita menjadi budak tubuh.
Kita suapi kuda kita padahal dia hanya membawa kita ke kandangnya.Kita lupa memberi makan pada ruh kita,padahal ia akan membawa kita keharibaan Dia yang maha suci. Kita mempunyai tujuan akhir yang berbeda dengan kuda kita.
Terkait dengan hal diatas ada sebuah cerita, sekali waktu seorang arif melihat ular merayap yang akan masuk pada mulut seseorang yang sedang tidur. Ia memburu dengan cepat untuk mengha langi ular masuk ke dalam mulut orang tsb, tetapi dia tidak berhasil mencegah ular itu.
Dengan sadar dan kawatir kemudian dia pukuli orang itu dengan tongkatnya, orang itu terbangun dan lari ke bawah pohon apel, dimana sejumlah apel bu suk bertebaran di bawahnya.
“Makan lah hai orang malang, makan lah “ : kata sang arif tadi.
“Kenapa kau lakukan ini pada ku?” : tanya orang itu.
“Ayo makan lagi !”
“Siapa kamu.Mengapa kamu memu suhiku ?”
Orang arif itu terus memaksanya un tuk makan apel busuk, dan ber jam jam dia terus memukuli orang malang itu. Akhirnya dengan perut penuh apel busuk,dia kelelahan, serta bergelimang darah, ia jatuh dan diikuti muntah yang hebat.Semua dimuntahkan, yang baik yang buruk, apel dan ular, dan ketika orang malang itu melihat ular yang buruk menjijikan itu keluar dari perutnya melalui mulutnya,orang ma lang itu bersimpuh dihadapan sang arif, sang “penyiksanya”.
“Jika aku jelaskan apa yang aku laku kan,kamu mungkin akan mati keta kutan, karena berniat menyelamat kanmulah maka aku diam ketika memu kulimu”.
Orang itu berkata “Aku tidak mampu berterimakasih kepadamu atas kearif anmu dan kekuatan petunjukmu, semo ga Tuhan membalasmu”.
Diamnya Tuhan diperlukan karena ke lemahan hati manusia.
Kedatangan Ramadhan adalah keda tangan orang arif tadi dalam hidup kita, Ramadah “memukuli” kita dengan lapar dan dahaga agar kita nanti tidak mende rita pada hari akhirat, Kita dipaksa untuk memuntahkan jajanan dunia kita demi kesehatan dan keselamatan kita.Ular sebagai simbol hawa nafsu telah bersarang dalam diri kita, dan kita tetap saja tertidur lelap,tidak sadar kita tenggelam,tidak berusaha untuk mengga pai pegangan.
Menurut al Quran sumber segala derita manusia adalah kekalahannya melawan hawa nafsu. Hawa nafsu ada lah gambaran dimensi kebinatangan dalam diri kita.Namun kebinatangan hanyalah satu sisi dari kepribadian manusia. Disamping insan bahimi-manusia binatang- ia juga menyimpan sifat sifat Ketuhanan dan karena itu,ia sekaligus, insan malakuti. Ramadahan datang memenangkan insan malakuti.
Nabi Muhammad SAW memberi nasi hat kepada kita agar di bulan ini kita semua mengubah pola hubungan kebina tangan yang berdasarkan kebencian dengan pola keTuhanan yang penuh cinta dan silaturahmi.
Daripada mengejar-ngejar kemenang an yang senatiasa berahir dengan keka lahan, daripada memburu keberuntung an yang selalu berujung pada kema lang an, mengapa tidak kita gapai keba hagi aan yang hakiki melalui keadilan dan persaudaraan di bulan suci ini

Marhaban ya Ramadhan!

Agoesjoesoef ramadhan 2007

ALAM MEDIOKRASI

BANGSAWAN PIKIR

Bergulirnya waktu sejalan dengan bergeraknya pembangunanbangsa, ada beberapa hal yang patut kita cermati dengan seksama. Arah dan tujuan perkembangan bangsa ini banyak sekali dipengaruhi oleh gerak gerak yang ada pada sektoral serta warna warna yang datang mengisi dari alam eksternal atau dari gerak globalisasi. Dua kekuatan utama ini telah banyak mempengaruhi arah baru gerak bangsa.Secara umum dapat dikatakan telah melahirkan juga sebuah keprihatinan, karena kekuatan kekuatan tersebut yang sedemikian deras arusnya telah menyeret bangsa menuju mediokrasi. Mediokrasi adalah sebuah standar yang hanya puaskan dengan menjadi bukan yang terbaik,cukup mejadi medioker saja. Mediokrasi tengah melanda jalan pikiran para pemimpin, juga anggota warganegara bahkan kaum intelektual indonesia. Mediokrasi di negeri ini telah melahirkan bahwa pikiran tidak lagi menjadi sebuah ukuran ukuran kehormatan.Coba kita arahkan kemanapun kita menghadap maka sulit sekali kita akan menemukan kecerdasan pikiran sebagai nilai utama kebijaksanaan dan tindakan. Inilah hal yang sangat memprihatinkan bangsa ini, ternyata kemunduran terbesar dari bangsa ini bukan pada sektor ekonomi, tetapi kemunduran karena tak adanya lagi penghargaan terhadap buah pikiran. Ironisnya pendangkalan pikiran terjadi hampir pada semua bidang kehidupan. Misalnya pengambilan keputusan baik untuk keputusan dalam skala kecil seperti keputusan di dalam rumah tangga oleh anggotanya, maupun keputusan manajerial dalam organisasi dan bahkan keputusan keputusan pada tingkat negara yang tidak diwarnai lagi atas kajian ilmiah yang komprehensif, latar belakang sejarah, psikologi, etika, agama yang diabaikan dalam membuat kebijakan. Akibatnya keputusan yang diambil melenceng jauh dari koridor kehidupan manusia, kehidupan berumahtangga, kehidupan bertetangga, bahkan kehidupan bernegara.
Mediokrasi juga melahirkan pandangan dan penistaan standar standar keunggulan dalam bidang pendidikan. Masih banyaknya orangtua yang gandrung untuk “mendorong” anaknya untuk mendapat rangking tertinggi di kelas . Dengan usaha orang tua yang agak memaksakan kehendak pada anaknya untuk mencapai rangking tersebut, sesungguhnya hal ini telah melakukan pemaksaan kebebasan anak.Siapa yang akan menjamin bila nilai rangking yang tinggi mampu menyelamatkan manusia dari segala permasalahan hidup dan kehidupan. Pada saat ini juga dunia pendidikan telah menjadi dunia konglomerasi dalam menngeksplotasi [maap] ternak ternak pendidikan.Mengapa dikatakan ternak, karena yang dipentingkan adalah target kuantitas manusia.Kuantitas yang dikemas dalam gaya prestasi rangking. Inilah salah satu sistem terpadu yang melahirkan mediokrasi di lingkungan kita.
Saat ini terasa sekali semakin menyempitnya ruang gerak untuk para intelektual dalam mengekspresikan pikiran dan gagasannya. Terbukti dengan lahirnya sebuah media berespresi dan media berkomunikasi pemikiran disekitar kita yakni media buletin Warta Mutiara.Hingga saat ini kita tidak pernah tahu apakah media ekspresi ini diminati publik Puri atau tidak. Usaha untuk mengukur dengan menyusun parameter melalui questioner, hasilnya sangat memprihatinkan, respon publik Puri hampir dapat dikatakan tidak ada. Jadi langkah para perintis buletin pun tidak pernah tahu apakah “ jualannya’ diminati atau tidak. Dan disisi lain para fungsionaris Seksi Kerohanian Islam -selaku penerbit-mempertanyakan kelanjutannya hidup buletin tsb karena dia [WM] hanya menjadi beban anggaran belaka.Padahal bila kita telaah tagline pada WM- Media berfikir dan Zikir- adalah sangat visioner, sangat menjanjikan . Yang mendatang mungkin hanya tinggal slogan tanpa arti bahkan mati.
Ada sebuah majalah “Bintang Hindia” yang hidup di tahun 1902, disana ada manusia Abdul Rivai namanya, yang tulisan pada edisi perdanya menyebutkan istilh yang sangat relevan dengan saat ini yaitu : “Bangsawan Pikiran”. Kita tidak bicara tentang kebangsawana yang merupakan sebuah takdir/ heritage keturunan. Bansawan pikiran yang dimaksud adalah bangsawan yang dalam pengembangan wawasan pengetahuan dan pencapaian pengetahuannya melahirkan sebuah kehormatan manusia sebagai bangsawan melalui pikirannya. Yang menggejala saat ini adalah kaum intelgensia telah berhenti membaca, berkarya dan mencipta, lantaran kepintaran telah dihinakan oleh bentuk kekuatan kebangsawanan baru, berupa kemewahan yang telah menjadi berhala hidup.
Semoga Allah sebagai sumber segala ilmu senantiasa memberikan pencerahan ke dalam pikiran kita dan memberikan petunjukNya agar kita menjadi manusia manusia yang kaya akan ilmu.amin.
Bahan : dari Pidato Ilmiah Yudi Latif - Seminar Eddy S. Ahli Holistik Learning dan Multiple Intelegent

agoesjoesoef maret 2007

AROMAHARUM PAGI

sebuah apresiasi terhadap karya Ilahi
Nuansa awan putih seperti hasil kwas besar yang membentuk sapuan lembut tipis dari cat air sehinga latar belakang langit biru kehitaman itu masih terlihat menerawang di belakang nya.Warna sinar bulan penuh, mendominasi ufuk barat, warna sinarnya membentuk gradasi warna putih ke biru.Sementara siluet pohon-pohon tanjung, sukun, kelapa,jambu menjadi siluet hitam menghiasi pada sisi depannya.
sementara pada pojok kiri terlihat
siluet bulan bintang di puncak masjid berge rak semakin mendekat, karena kaki memang sedang menuju kesana. Gambaran sebuah “masterpiece” karya sang Pencipta. Keindahan yang sempur na.Yang hadir setiap pagi membentuk lukisan yang berbeda-beda.
Betapa beruntungnya jiwa yang senan tiasa dapat menjadi penyaksi sebuah keindahan karya Tuhan, bukan hanya panorama tapi juga aroma harum pagi yang mempesona jiwa, yang tidak di pungkiri lagi kemudian mampu memba ngun semangat hidup yang berawal di pagi hari, sekaligus menjadi saat saat penawar kerinduan terhadap sang Pencipta.
Di sunyi pagi ini jadi teringat sepenggal sajak Diwan-I Syamsi Tabriz nya Rumi: Siapapun yang memperoleh keberun tungan dari bintang-bintang ini/jiwa kan mampu menghalau kekufuran/Tuhan memercikan cahayaNya atas semua jiwa manusia melalui karunia Nya/menyingsingkan lengan bajunya untuk menerimanya/dan kemudian mereka memalingkan wajah selain kepada Allah.
Atmosfir subuh memberi kan banyak sekali pengalaman yang indah bagi jiwa, karena nuansa Subuh juga senanti asa memberikan suasana tercipta nya “dialog” yang intens dengan sang Khalik, untukkemudian menjadi sebuah proses mahasabah dalam mem perkaya proses spiritualitas jiwa.
Dan merupakan proses bersentuhannya jiwa dengan keindahan ciptaan Nya, yang kemudian dilanjutkan dengan penelusuran meniti makna rahasia sholat berjamaah.Kesadaran ini baru menye ruak walaupun lama ungkapan tentang ini sering kita dengar : “Sekira nya mereka tahu apa yang terkandung di dalamnya [sholat subuh dan Isya berja maah], niscaya mereka akan menda tanginya sekalipun dengan merang kak”.
Memang sholat subuh memiliki nilai keagungan yang tinggi¬-tanpa- bermak sud mengecilkan makna sholat-sholat lainnya- terutama dalam syariat nya. karena waktu pelaksanaan sholat subuh adalah waktu yang singkat dan sulit untuk dilaksanakan dibandingkan dengan waktu-waktu ibadah sholat kainnya. Janji Tuhan kepada mereka yang melaksanakannya mendapatkan keistimewaan dari sholat-sholat selain sholat Subuh. Bahkan lebih dari itu melalui pertemuan kita lewat “gambar” ciptaan nya tadi dan kemudian kita “membaca” dan memaknainya dan kemudian kita melaksanakan ibadah-ibadah ritual subuh berjamaah, maka akan mela hirkan tingkat keimanan umat Islam yang berkualitas.
Diutarakan dalam sebuah ungkapan : “Ketakutan yang amat sangat bagi umat Yahudi adalah apabila jumlah jamaah solat subuh sama banyaknya dengan jumlah jamaah solah Jum,at” entah ini memang benar diucapkan oleh orang Yahudi, yang pasti perkataan itu ada benarnya. Pemaknaan dibalik kata-kata itu jelas, soliditas umat dapat tergambarkan lewat keteguhan, konsis tensi,dan memiliki etika, moral dan estetika yang tinggi.Tidak selayaknya umat Islam mengharapkan kemulyaan, kehormatan dan kejayaan jika mereka tidak mengindahkan semangat solat Subuh.
Turunnya surat al Isra : 78, adalah menunjukan standar kredibilitas umat, surat itu turun pada masa penggantian dari Bani Israil yang akan diganti oleh umat Islam.Dan kriteria yang mampu mengganti meminpin, adalah umat Islam yang yang telah mampu menja lankan dan menegakan sholat subuh. “ dan [dirikanlah pula sholat] subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disak sikan [oleh malaikat].
Dalam ayat lain: “Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh, bukankah Subuh itu sudah dekat “ [ QS Hud:81]. Kita sadar, bukankah Allah mampu meng hancur kan mereka kapan saja, siang atau malam.Namun mengapa Allah memilih subuh hari ?. Karena waktu Subuh adalah waktu perubahan saat muncul dan awalnya keadilan setelah keza liman. Saat pertama kebaikan datang setelah kerusakan. Demikian juga disebutkan dalam Qur’an suat Al Adiyat1-3 :”Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan [kuku kakinya], dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi “
Pertanda-pertanda sunatullah yang tersurat dalam al Qur’an itu adalah pertanda betapa makna Subuh dianggap sangat penting. Subuh juga adalah saat saat penggantian “shift” para malaikat, berarti merupakan momentum dimana para malaikat pelaksana “shift” sebe lum nya untuk membawa laporan pertama kepada Tuhan, dan isi laporan tersebut adalah laporan pertama yang baik karena pada saat itu manusia sedang menjalankan ibadah sholat subuh. Sebuah usaha ibadah yang dilaksana kan dalam waktu yang paling sulit, sehingga memiliki kriteria penilaian yang tinggi. Saat subuh adalah sekaligus sebagai awal mengisi kehidup an di hari itu.
Dalam skala yang lebih luas adalah merupakan masyarakat yang dengan kemampuannya tengah membangun keteguhan,kekompakan dan komitmen yang tinggi. Dan hal itu merupakan pertanda dari masyarakat yang kelak mampu membangun peradaban yang agung


agoesjoesoef jan 2006

BUDAYA BARU BANGSA

Sebuah bentuk budaya baru manusia Indonesia.

Sopir muda yang meenjemputku siang itu dari Gambir sungguh bukan manusia biasa. Pada saat kendaraan akan berputar arah di Mampang prapatan dia dengan sadar menggunakan tanda belok, walaupun saya lihat ke belakang tak ada satupun kendaraan mengikuti kami.Dan yang kemudian menambah ku terpesona adalah berhentinya kendaraan kami di perempatan Teuku Umar-Sutan Syahrir, karena semata mata lampu stopan dari arah kami menyala merah. Dan sekali lagi aku melihat ke belakang, kiri,kemudian kanan tak ada satupun mobil siang itu melintas di sana. Sementara sopir muda itu dengan tenang menunggu disertai sedari tadi diiringi lagu Eric Gale yang berjam session dengan Bob James lewat lagunya “Looking Good”yang menghentak lembut, rupanya sejak tadi dia “tuned” di radio CNJ.
Inilah sebuah pemandangan yang langka di ibu kota Jakarta.Kebanyakan mahluk jalanan di kota ini, berbelok,berhenti bahkan memotong jalan sesuka hati,mentang-mentang sepi.Dan kita sering merasa aman bila tidak ada orang lain di jalan.Buang sampah,pembakaran hutan karena tidak ada hukuman yang nyata kita mejadi mentang-mentang, dan ahirnya Negara kita dikenal sebagai tong sampah tebesar di dunia.
Mentang mentang tukang becak melintas seenaknya, bahkan untuk melintasi jalan yang berlawanan arah dengan arus lalulintas yang seharusnya.Mentang-mentang miskin boleh memanfaatkan kemiskinannya sehingga dengan bebas menengadahkan tangan meminta minta tengah badan jalan yang seringkali kemudian sangat mengganggu kelancaran berkendaraan.Mentang-mentang cacat dengan kereta dorongnya menghadang para pemakai kendaraan untuk dimintai belaskasihannya karena kecacatannya tanpa menyadari separuh badan jalan sudah dia gunakan untuk tempat nongkrong kereta dorongnya yang sudah diberi berpayung pula.Siap untung menyongsong panas dan hujan Jakarta.
Mentang mentang berkuasa hanya karena ketidak lengkapan kendaraannya yang baru dibelinya karena tidak ada dongkrak, aparat penguasa ini marah marah kepada petugas dealer mobil yang baru dibelinya sambil menunjukan kartu anggota .Yang pada ahirnya dongkrak yang dia cari ada terselip di balik karpet mobil barunya. Dan ironisnya tuan penguasa itu tidak mengucapka satu kata apapun apalagi minta maap tapi ngeloyor pergi tanpa rasa beban bersalah.
Dengan modal mentang-mentang karena sedang ber sedih,menangis, duka cita, dan kita menjadi memiliki hak istimewa untuk dibantu,untuk meminta,untuk diberi.
Mentang mentang paling kaya, semua masalah dan maunusia yang menjalankan organisasinya, dapat dia dia arahkan sesuai keinginannya walaupun tidak lagi sejalan dengan program kerja yang telah disepakati. Bahkan mentang mentang kaya dia boleh saja mendakwa bahkan mencaci orang lain yang salah, bukan memafkan apalagi menutupi kesalahannya. Bahkan dia dengan bebas setiap bertemu dengan oranglain membuka semua aib orang itu.
Mentang-mentang dia ahli,menguasai setiap materi pembica raan, senantiasa dengan caranya menganggap orang lain adalah manusia manusia bodoh,tak berarti, bahkan tak berbudaya. Tanpa diminati untuk mengajarkan apalagi menjelaskan arti setiap penjelasannya.Semakin orang lain bingung, semakin tersanjunglah dia sebagai ahli.
Budaya mentang-mentang ini telah menjalar merasuk nadi kehidupan, seperti kita lihat tadi. Tidak peduli dia miskin, tidak peduli dia kaya, tidak peduli penguasa, tidak peduli dia berilmu. Manusia berbudaya serupa sopir muda itu adalah mahluk langka, bahkan mungkin punah sudah sekarang ini.
Kita sedang melihat air kehidupan yang kita anggap sanggup memenuhi dahaga kita, tetapi sesungguhnya kita sedang melihat fatamorgana.Kita sedang memasuki era “kegelapan yang bertingkat tingkat”.Yang hitamnya menggumpal di dada, di hati. Segelap lautan yang ombak dan awan sebagai sekutunya berwarna kelam, menjadikan jiwa kita linglung.Kita sudah tidak sama sekali mampu melihat cahaya iman dan bahkan tidak lagi berkeinginan untuk melihatnya.Karena kita telah menjadi mahluk yang berpenglihatan gelap,pendengaran gelap,lisan gelap dan hati gelap.
“ Allah adalah cahaya langit dan bumi.Cahaya di atas cahaya. Allah membimbing kepada cahayaNya siapa yang Dia kehendaki” [an Nur .]
Semoga kita termasuk kepada mereka yang Allah bimbing. amin
agoesjoesoef. feb 2007

Hari ini

Hari ini
Telah kutumpuk
Kebusukan,
Bau dosa-aroma
Kebohongan
Kemungkaran
Peraduan
Bergulung gulung
Dalam kemolekan
putih halus yang padat
Penuh
Napas dan kegelapan…
yang tersisa
Hanya bangkai
Penyesalan
Panjang
Telungkup badan
Meminta ampunan
Dan
Kekuatan
Untuk
Menghentikan
Semuanya…

Aduh …Raja…
Tarik aku
Dari dinginya
mimpi ini.

3-3.00
315
Agoesjoesoef juni 2006

DIALAH ORANG YANG KAYA

DIALAH ORANG YANG KAYA.

Syahdan di sebuah negeri memerintah lah seorang raja yang sangat kaya, wilayahnya sepanjang pesisir pantai, laut, daratan, dan pegunungan terbentang luas. Penghasilan masyarakatnya meliputi hasil laut, hutan, palawija dan industri kecil.
Pada suatu hari sang raja berkenan untuk berjalan keluar wilayah benteng istananya menyususri pantai dan bukit bukit, sepasukan perwira dan pengawalnya patuh mengikuti kemanapun sang raja berkehendak. Sampai tibalah sang raja di sebuah kampung yang tenang ditepi danau yang indah,perjalannya yang cukup panjang telah membuat penat sang raja, disampaikan kepada kepala pengawalnya sang raja ingin beristirahat sejenak.
Setelah ditemukan sebuah gubuk tua di tepi danau yang dipenuhi pohon pohon rindang, dengan sedikit lapangan terbuka disekitarnya, maka sang raja berniat istirahat disana. Seorang petani lelaki tua beserta istrinya bergegas menyambut sang raja,” Daulat tuanku berkenan singgah di gubuk hamba yang buruk ini”, sergah sang petani sambil bergetar antara takut dan suka didampingi isterinya.
Layaknya kedatangan tamu terhormat petani tua mencoba dengan tulus memberikan suguhan sebaik mungkin untuk sang raja. “Mohon diterima kami hanya punya semangkuk bubur nasi sayur hangat untuk paduka” sambil menyodorkan mangkuk berisi bubur nasi sayur hangat kepada sang raja.Namun tidak disangka jawaban sang raja : “ Kalau hanya semangkuk bubur hangat aku tidak butuh menerima, hai kakek tua “ dengan jumawan dijawab sang raja. Dengan tersenyum pahit sang petani tidak mampu menjawab sang raja, padahal hanya itulah makanan yang ada untuk sore nanti yang akan dimakan bersama isterinya, tidak ada yang lain.Dan tanpa menongok lagi sang raja istrihat untuk beberapa saat di sana.
Pada saat sang raja hendak beranjak melanjutkan perjalanan sempat terjadi dialog singkat:”Siapa namamu kakek tua ?” tanya sang raja. “ Hamba biasa dipanggil Kakek Danau tuanku, karena mungkin masyarakt mengetahui hamba sejak dulu tinggal di sini” jawab sang kakek dengan tenang, “Kenapa kamu tadi berani menawari aku semangkuk bubur?” tanya sang raja kembali. “ Hanya itulah harta berharga yang kami punya saat ini, dengan tulus hamba persembahkan kepada junjungan hamba sang raja, dengan rasa bangga” demikian kata sang kakek lagi.“ Kalau hanya semangkuk bubur hangat aku tidak butuh menerimanya “ demikian diulang sang raja dari atas kudanya.Sesaat dialog terhenti bersamaan dengan sang raja sambil membenahi sanggurdi kuda tempat menjejakkan kedua kakinya.” Perkenankan hamba menyampaikan berita sebelum tuanku pergi, semalam hamba bermimpi akan kehadiran tuanku ini,dan di dalam mimpi itu hamba memperoleh petunjuk bahwa besok akan mati seorang yang terkaya diwilayah kita ini , semoga ini menjadi pengingat bagi kita semua” demikian kata sang sang kakek danau, namun belum habis kalimat itu diucapkan sang raja telah bergerak meninggalkan sang kakek yang dalam keadaan masih membungkuk takjim.
Matahari hampir tergelincir di ufuk barat, dilatarbelakangi lembayung merah di beberapa sudut langit, sang raja telah memasuki tangga kerajaannya diikuti bayang bayang panjangnya. Tidak berhenti di benaknya selalu terdengar kata sang kakek danau tadi :”bahwa besok akan mati seorang yang terkaya diwilayah kita ini “. Belum habis seluruh tangga istananya di titi sang raja sambil berjalan sang raja memerintah kan kepala pengawalnya untuk memanggil tabib kerajaan sekarang juga.Sang raja sangat gundah dengan kata kata kematian yang diucapkan si kakek danau, bahkan saat ini diikuti rasa takut yang teramat sangat. Karena siapa lagi orang terkaya di wilayah ini kalau bukan dia sang raja?
Tabib memeriksa dengan seksama baginda, bahkan sampai berulang kali dilakukannya, namun tabib tetap pada kesimpulan bahwa sang raja dalam keadaan prima fisiknya serta sehat walafiat, tidak ada sedikitpun gangguan.Namun sang raja tetap gelisah, dan ahirnya sepanjang malam itu sang raja ditemani sang tabib dan kepala pengawalnya .
Berkas sinar pagi di cakrawala timur mulai terlihat berkas sinarnya memerah, disertai kokok ayam dan bunyi murai dan burung burung istana lainnya. Hari telah berlalu namun sang raja terlihat sehat walafiat, wajahnya terlihat ceria. Namun begitu mengingat kembali sang kakek danau, wajahnya terlihat geram, serentak sang raja memerintahkan sang pengawal untuk kembali kedanau pagi ini juga untuk menemui kakek danau “pembohong” itu.
Dingin pagi, angin terasa berhenti, matahari mulai merambat naik, permukaan danau yang berkabut sedikit ditembus sinar matahari pagi, suara burung senyap kecuali bunyi burung tekukur yang sendu berulang kali bunyinya dipuncak pohon jati.Sang raja dengan marah mebuka pintu rumah tua sang kakek danau dan menyerbu masuk beserta sangpengawal.
Berselimut selembar kain tua berbaring sang kakek danau kaku diatas pembaringan bambu yang beralaskan kasur tipis yang hampir habis kapuknya, sang nenek tertunduk disamping jenazah suaminya airmatanya sudah kering, karena sejak tadi malam menunggui jasad suaminya sang kakek danau...
“ Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nimat kepadamu “ [ QS: Ibrahim/14 : 7 ].
Bersyukur,Itulah kekayaan sesungguhnya, karena dengan ketulusan bersyukur, manusia akan diperkaya melalui sejumlah ni’mat oleh sang Maha Pencipta.
Dan dialah orang yang kaya sesungguhnya!.

Agoesjoesoef agustus 2006