Maret 07, 2009

PEMBELAJARAN DEMOKRASI DAN IKLAN GERINDRA


PERAN dan TANGGUNG JAWAB IKLAN
DALAM MENGUBAH CITRA MASA LALU
SEORANG CAPRES

Agoes joesoef praktisi dan dosen Prodi DKV

Abstract
As the season of campaign has come in 2009, it is the right time for rising opportunities to build a presidential candidate’s image. Interested candidates come from different backgrounds in society, where the spirit lies from equal opportunities for every citizen to take part in the election. In this situation, as a growing learning process, democracy will only succeed if all political candidates consciously would give a thorough understanding in their campaign, where they should take responsibility for everything said. A desainer’s role is to be able to comprehend this as a source of ‘raw materials’ to establish the image of caleg (legislative candidate) and capres (presidential candidate) in implementing the data into the content of all media communication which will then be the designer’s responsibility to inform its truth and sincerity.

Pendahuluan
Kekuatan reformasi pada tahun 1998 telah meruntuhkan rezim Soeharto, menyebabkan terbukanya lembaran baru dalam berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia. Hal ini juga telah menggeser kehidupan berdemokrasi yang lebih baik. Terlepasnya kekangan kekuatan otoriter ini telah melahirkan bentuk baru dalam masyarakat. UUD 1945 Bab XI Pasal 28F dan 28J, telah melahirkan cara baru dalam pola berfikir bangsa, yang berisi tentang kebebasan rakyat untuk menyampaikan aspirasinya melalui berbagai saluran. Setiap warganegara bebas mengatakan segalanya, bebas untuk percaya ataupun tidak tanpa ada tekanan, namun dengan penuh tanggung jawab. Masyarakat dituntut untuk bersikap lebih kritis dalam menyerap berbagai informasi. Pengalaman buruk dimasa lalu dan menyusulnya era kebebasan berkomunikasi ini mendorong bangsa untuk menjadi lebih cerdas. Bersamaan dengan era kebebasan berkomunikasi itu, telah melahirkan pula sejumlah partai politik yang berisi para intelektual yang selama itu merasa tertekan, namun sebenarnya mereka meyakini mampu untuk memimpin dan mengendalikan serta membawa bangsa ini.
Pada era Orde Baru, partai politik hanya ada tiga saja, namun sekarang telah lahir sebanyak 38 lebih partai politik yang sudah di syahkan untuk turut Pemilu 2009 oleh pemerintah. Sekian banyak partai untuk merebut kursi-kursi kekuasaan menyebabkan suasana menjelang pemilu ini terasa semakin gaduh dan sesak. Semua partai sibuk me mikirkan strategi komunikasinya agar janji-janji mereka dapat diterima oleh masyarakat.
Salah satu cara berkomunikasi dari partai tersebut kepada khalayak adalah melalui media masa, yaitu media komunikasi yang sifatnya mekanis seperti surat kabar, radio dan televisi. Televisi adalah salah satu media masa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari partai politik yang dikemas dalam bentuk iklan.
Terkait dengan teori Pembelajaran Khalayak dari Schiffman & Kanuk, maka dapat kita lihat adanya kecenderungan menetapkan pilihan informasi dari televisi oleh khalayak sangat dipengaruhi oleh frekuensi [terpaan] informasi tsb. Berarti peran frekuensi penyiaran memberikan pengaruh besar dalam penetapan pilihan oleh khalayak. Dalam teori ini terdapat langkah untuk pengambilan keputusan oleh khalayak, dimana informasi yang mereka peroleh dalam iklan politik akan diolah untuk menetukan alternatif partai politik mana yang dianggap dapat menciptakan suatu keadaan yang mendukung untuk terpenuhinya kebutuhan hidup mereka yang berorientasi kepada kesejahteraan. Proses pembelajaran khalayak yang ditindak lanjuti dengan proses pengambilan keputusan, merupakan proses yang melibatkan tiga komponen psikologis dalam diri khalayak. Hal ini sama dengan model Lavidge & Steiner, yang mengungkapkan bagaimana komponen Kognitif, Afektif dan Konatif membentuk persepsi, preferensi dan tindakan yang akan dilakukan terhadap suatu ide yang ditawarkan melalui iklan tsb. Televisi merupakan sebuah system storytelling yang tersentralisasi karena untuk mengatasi keterhalangan keberaksaraan dan mobilitas. Televisi juga merupakan sarana umum yang bersifat primer , televisi adalah media sosialisasi dalam informasi sehari-hari, mulai dari populasi yang bersifat heterogen. Tentu saja berbeda dengan media-media lainnya , karena televisi menyediakan set pilihan terbatas yang justru untuk beragam interest publik yang tidak terbatas. Fungsi televis dalam masyarakat adalah : 1. sebagai pemberi informasi, 2. sebagai alat untuk pendidikan, 3. sebagai alat hiburan, 4. dan sebagai sarana untuk mempengaruhi [Onong, 1992]. Televisi adalah media perantara antara komunikator dan khalayak. Kelebihan televisi adalah memiliki audio sekaligus visual yang memungkinkan komunikator untuk dapat mendemonstrasikan ide maupun produknya kepada khalayak mereka dengan jelas dan gamblang. Disamping itu dengan menggunakan televisi informasi yang disampaikan dapat lebih menarik perhatian, karena dapat bergerak dan bersuara sekaligus memiliki kemampuan menciptakan suasana yang mendukung suatu pesan yang akan disampaikan kepada khalayak yang mendapat terpaannya.
Dalam kenyataannya periklanan terbagi menjadi dua, yang pertama :”Adalah periklanan komersial, yang bagi kita tidak memiliki kepentingan langsung, meliputi periklanan konsumen dan periklanan perusahaan”. Yang kedua “adalah periklanan non komersial, yang dilakukan oleh kelompok amal, pemerintah, kelompok politik dan kandidat politik” Nimmo.[ 1999;135]
Walaupun kedua jenis periklanan tersebut memiliki perbedaan, tetapi ada pula persamaannya, yaitu menjanjikan dan mempromosikan suatu gagagsan yang ditujukan kepada khalayak masal yang dilakuan melalui himbauan yang dibayar dan atau disponsori. Kemudian masih menurut Dan Nimmo dalam bukunya Political Communication and Public Opinion in America mengatakan: “Karakteristik periklanan adalah beroperasi sebagai komunikasi satu arah kepada banyak individu dalam masa yang heterogen, dan bukan dalam kelompok yang homogen seperti layaknya dalam propaganda. Periklanan bekerja dengan cara yang berbeda, pertama, sasarannya bukan individu dalam suatu kelompok, melainkan individu yang independen, merdeka, terpisah dari kelompoknya. Kedua, tujuan sasarannya bukan untuk mengidentifikasi individu dengan kelompoknya, melainkan untuk menarik perhatian orang dari padanya, agar orang itu bertindak dan memilih secara tersendendiri. [Nimmo, 1999:132].
Jadi kita lihat bahwa iklan politik, adalah bersifat propaganda, namun sasarannya lebih bersifat perorangan. Dengan demikian sepenuhnya respon yang dihasilkan dari iklan politik adalah menjadi pilihan pribadi bagi yang terkena terpaannya.
Adapun tujuan partai politik untuk beriklan melalui televisi adalah, menurut Julita R. Gomez dan Lilian B. Arnet buku mereka : Advertising [1998] 9-10] adalah mencakup empat hal yaitu :
1. Memberitahukan [Informing Obyektive], kepada khalayak tentang apa yang ditawarkan, apa yang akan dilakukan oleh produk tsb bagi khalayak dan bagaimana produk akan menguntungkan khalayak.
2. Membujuk [Persuading Obyektive], yaitu bertujuan untuk merangsang perubahan perilaku atau tindakan khalayak. Menciptakan citra positif yang akan mempengaruhi tindakan khalayak pada waktu mendatang.
3. Meningkatkan [Reminding Obyektive] yaitu untuk menanamkan nama pengiklan pada benak khalayak.
4. Memodifikasi pelaku [Modification Obyektive], yaitu untuk meyakinkan khalayak agar berpindah dari satu nama pesaing kepada satu nama yang di iklankan.

Iklan partai politik yang tampil di televisi menjelang pemilu 2009 ini, memiliki sejumlah tujuan, antara lain: memberitahukan kepesertannya dalam pemilu mendatang, mengingatkan nomor partai si pengiklan, memperkenalkan tokoh figur dari partai yang beriklan dan tentu saja memodifikasi khalayak untuk memilih partai pengiklan.
Perilaku khalayak yang termodifikasi oleh iklan politik inilah yang kemudian akan menentukan bahwa proses komunikasi yang terbentuk antara partai politik / figur tokoh sebagai komunikator, dengan khalayak sebagai komunikannya itu efektif atau tidak. Komunikasi yang efektif itu apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat memberikan respon terhadap khalayak seperti yang diharapkan. Respon yang diharapkan oleh partai adalah tindakan khalayak berupa pemilihan partai politik sesuai dengan yang mereka lihat.

Teknik eksekusi iklan televisi
Teknik eksekusi yang dilakukan oleh media televisi sangat erat kaitannya dengan target sasaran yang akan disampaikan. Artinya bila menyampaikan satu pesan yang sama belum tentu akan diterima sama oleh dua atau lebih individu sebagai khalayak, karena khalayak memiliki karateristik yang berbeda beda. J. Thomas Russell dalam bukunya Kleppner’s Advertising Procedures [2000: 498-503] menyebutkan sejumlah teknik eksekusi dalam iklan televisi, yaitu berupa :
1 Testimonial
2 Serials
3 Demonstration
4 Storyline
5 Spokesperson
6 Still Photograph and Artworks
7 Slice of Life
8 Customer Interview
9 Vignettes and situation
10 Informacial

Dalam eksekusi yang dilakukan oleh partai politik di televisi saat ini lebih banyak menggunakan eksekusi spokesperson. Dijelaskan oleh Otto Kleppner teknik spokesperson adalah :
“The spokeperson may display and perhaps demonstrate the product. He or She may in the set [indoor–outdoor] appropiate to the product story, or in limbo [plain background with no set]. The product should be the hero. The spokeperson should be someone who likeable and believable but not so powerful as to overhelm the product.” [Kleppner 2000:503]
Jadi spokespeaker tersebut harus memiliki kredibilitas yang baik dan mewakili citra parpolnya sehingga pesan parpolnya dapat membentuk persepsi kuat di khalayak dan tentunya dapat mempengaruhi khalayak untuk dapat memilih parpol di pemilu medatang. sebab media bukan hanya berperan sebagai media komunikasi akan tetapi sebagai sebuah media konstruksi identitas seorang tokoh bangsa.

Partai Politik
Menurut Carl J. Friedrich dalam bukunya yang berjudul : Constitutional Government and Democracy : Theory and practice in Europe and America, yang kemudian dikutip oleh Guru Besar Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan politik Universitas Indonesia, Prof. Miriam Budiardjo dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Politik mengatakan : “ Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap [pemerintahan bagi pemimpin partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil maupun materiil “ [ Budiardjo, 2000 :161]

Prabowo Subianto
Pembahasan ini adalah menyangkut seorang tokoh militer yang pada saat ini mengembangkan dirinya masuk ke kancah politik, menjelang pemilu 2009 mendatang, tokoh ini merencanakan dirinya mejadi calon presiden RI. Dialah, Prabowo Subianto, dilahirkan pada tanggal 17 Oktober 1951 di Jakarta, putra Profesor Sumitro Djojohadikusumo seorang tokoh ekonom Indonesia. Prabowo dibesarkan di Singapura, Kuala Lumpur, Hong Kong, Swiss dan Inggris. Dia lulus dari akademi militer pada 1974. Dia melanjutkan pendidikan anti terorisnya di Amerika Serikat [Fort Bragg, 1980; Fort Benning, 1985], dan menjalani pendidikan special force GSG-9, di Jerman Barat [1981], dengan nilai terbaik dari setiap pendidikan yang dijalaninya. Pada tahun 1983 ia menikah dengan putri Presiden Suharto, Siti Hediati Harijadi [Titiek]. Pada tahun 1983, dia dikirim ke Timor Timur dengan detasemen 81-nya [D81], disana dia membentuk milisi Tim Alfa di Lospalos. Di kota ini dia telah terlibat dalam pembunuhan besar-besaran di Kraras pada bulan September 1983. Dalam kasus ini juga melibatkan banyak sejumlah jenderal dan perwira tinggi, dan Prabowo disebutkan hanya sebagai tokoh di belakang layar saja.
Dalam karirnya, setelah delapan tahun di Kostrad dia kembali ke Kopassus pada tahun 1993 sebagai komandan dari Kelompok 3, sebagai komandan pasukan khusus, dan unit pelatihan nya berlokasi di Batujajar, Jawa Barat. Dia juga berperan sebagai seorang pemimpin milisi pelatihan. Dalam fase “rising star”ini dia naik menjadi wakil Danjen Kopasus pada tahun 1994-1995 dan kemudian pada 1995-1998 diangkat menjadi Danjen Kopasus. Dia adalah jenderal termuda dibanding dengan rekan-rekan seangkatannya, hal ini karena jasanya telah mampu membasmi OPM di Irian Jaya. Keberhasilan lainnya adalah, adanya misi pendaki gunung, dimana termasuk anggota Kopassus di dalamnya, yang berhasil mencapai puncak Himalaya, gunung tertinggi di dunia. Keberhasilan menancapkan bendera Merah Putih di sana sebagai bukti kemampuan manusia Indonesia untuk berprestasi di tingkat dunia. Kemudian dia juga adalah sebagai perencana pemekaran pembentukan Kopassus menuju organisasi militer yang lebih besar daripada sebelumnya. Dalam Angkatan Bersenjata RI, status Kopassus sebagai pasukan elite Indonesia pun semakin meningkat. Hal ini dibarengi dengan kenaikan pangkat Komandan Kopassus yang berarti kenaikan pangkat Prabowo sebagai sang komandan. Pada Maret 1998 ia dipindahkan ke Kostrad, menduduki jabatan Komandan Kostrad. Tetapi pada awal 1998 dia terlibat penculikan para mahasiswa aktifis anti-Suharto, dan karena kesalahan itu dia diberhentikan dari jabatan sebagai komandan Kostrad. Kemudian menyusul diberhentikannya juga dari angkatan bersenjata setelah dilaksanakannya penyelidikan internal yang dilakukan [DKP] yang menyatakan bahwa Prabowo melanggar HAM. Oleh karena hal itulah, citra Prabowo saat ini sebagai calon presiden dari partai Gerindra akan selalu berkompetisi dengan memori lamanya yang dianggap melanggar HAM, yaitu karena menculik para aktivis mahasiswa dan kegagalannya dalam konvensi Golkar di tahun 2004.[ Mohammad Qodari 2008]

Iklan Gerindra
"Saya Probowo Subianto," diiringi penampilan sang pria dalam sejumlah aktivitas. Dan,setiap kali selesai mengajak masyarakat untuk berjuang bersama keluar dari kesulitan, berkumandanglah suara perempuan:"Gerindra!" Begitulah sekilas ilustrasi iklan Partai Gerindra yang cukup fenomenal. Tidak bisa dimungkiri. belakangan ini Gerindra adalah sebutan baru yang sering dibicarakan dalam kancah politik di Indonesia. Ini tak lepas dari gencarnya iklan televisi yang Gerindra tayangkan. Bukan hanya itu, materi iklan yang mereka sajikan pun mampu menarik perhatian khalayak. Isi dari iklan Gerindra memang tampak berbeda dengan jurus-jurus iklan parpol lainnya. Kalau parpol lain cenderung menyerang kebijakan pemerintah atau mengungkap kekurangan-kekurangan penguasa, Gerindra justru tidak menyinggung itu sama sekali. Parpol yang mengusung Probowo Subianto sebagai calon presiden ini justru mengajak orang untuk melakukan sebuah perubahan. Iklan Gerindra telah membawa warna baru dalam komunikasi politik kita. Tidak menghujat ataupun menyerang, namun menampilkan sebuah harapan dan perubahan dengan mengajak untuk mengubah perilaku yang mungkin tidak populer tapi besar pengaruhnya pada perekonomian, yakni mengkonsumsi buatan dalam negeri.
Berarti, iklan konvensional melalui spanduk dan baliho mulai dipertanyakan efektivitasnya. Menurut survei yang dikeluarkan oleh Lembaga Survei Indonesia, partai-partai yang masih menggunakan komunikasi konvensional menunjukkan penurunan dukungan. Sedangkan yang sering beriklan justru menunjukkan kenaikan popularitas dan bahkan dukungan. Dalam survei tersebut, Partai Gerindra pada Juni 2008 baru mendapat dukungan 1%, dan pada bulan November angkanya sudah meningkat menjadi 3%. Perolehan dalam survei tersebut menjadi bukti bahwa kampanye di televisi mampu menarik pemilih bahkan yang yang bukan partisan sekalipun. Kemudian, melalui iklan tersebut berpotensi pula menggiring attention kelompok swing voter pada partai yang beriklan tersebut. Namun, Partai Gerindra secara garis besar menawarkan sebuah kemandirian bangsa, baik terkait masalah ketahanan pangan maupun energi. Melihat potensi yang ada di negara ini, ajakan itu adalah sesuatu hal yang wajar saja. Bersamaan dengan hal itu, iklan Gerindra tersebut digulirkan terus menerus dan tidak ada partai lain yang menyaingi, sehingga menjadi kemudian menjadi sebuah isu yang kemudian melekat pada pengusungnya. Katakanlah, banyak parpol yang sebenarnya mengusung tema itu, namun hanya Gerindra yang dengan tekun mengkampanyekannya. Sehingga, awareness yang melekat di masyarakat adalah isu kemandirian bangsa sudah melekat menjadi citra dari Gerindra.


Demokrasi sebagai inti pembelajaran
Secara etimologi, demokrasi [democratie] adalah bentuk pemerintahan atau kekuasaan negara yang tertinggi, dimana sumber kekuasaan tertinggi adalah kekuasaan [ke] rakyat [an] yang terhimpun melalui majelis yang dinamakan Majelis Pemusyawaratan Rakyat Sementara Sri Soemantri mendefinisikan demokrasi Indonesia dalam arti formal sebagai suatu demokrasi dimana pelaksanaan kedaulatan rakyat itu tidak dilaksanakan oleh rakyat secara langsung melainkan melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat seperti DPR dan MPR; dan demokrasi dalam arti pandangan hidup menurut Sri Soemantri adalah demokrasi sebagai falsafah hidup.
Dalam sejarah lahirnya demokrasi yang salah satunya dipelopori oleh John Locke [1632-1704 M]. Pemikiran Locke ini diakui sebagai pemikiran yang paling berpengaruh pada gagasan mengenai kedaulatan rakyat. Buku Locke yang berjudul Two Treaties of Government, menyatakan bahwa semua pemerintah yang sah bertumpu pada "persetujuan dari yang diperintah". Lebih lanjut Lock mengatakan, “Hukum alam identik dengan hukum Tuhan dan menjamin hak-hak dasar semua orang.” Untuk mengamankan hak-hak ini, manusia dalam masyarakat sipil mengadakan "kontrak sosial" dengan pemerintah. Sementara dari pemikir Indonesia, Amien Rais, mengartikan bahwa, sebuah Negara, disebut sebagai negara demokrasi jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu;
(1) partisipasi dalam pembuatan keputusan,
(2) persamaan di depan hukum,
(3) distribusi pendapat secara adil,
(4) kesempatan pendidikan yang sama,
(5) empat macam kebebasan, yaitu kebebasan mengeluarkan pendapat,
kebebasan persuratkabaran, kebebasan berkumpul dan kebebasan beragama,
(6) ketersediaan dan keterbukaan informasi,
(7) mengindahkan fatsoen atau tata krama politik,
(8) kebebasan individu,
(9) semangat kerja sama dan
(10) hak untuk protes.
Dalam demokrasi, setiap pemegang jabatan yang dipilih oleh rakyat harus dapat mempertanggungjawabkan kebijaksanaan yang hendak dan telah ditempuh nya. Tidak hanya itu, ia juga harus dapat mempertangungjawabkan ucapan atau kata-katanya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah perilaku dalam kehidupan yang pernah, sedang, bahkan akan dijalankan. Pertanggungjawaban tersebut tidak hanya menyangkut dirinya, tetapi juga menyangkut keluarganya dalam arti luas. Yaitu perilaku anak istrinya, juga sanak keluarganya, terutama hal-hal yang berkait dengan jabatannya. Dalam konteks ini, si pemegang jabatan harus bersedia menghadapi apa yang disebut “public scrutiny”, terutama yang dilakukan oleh media massa yang telah ada. Inilah pemikiran dasar mengenai makna demokrasi yang terkait dengan personal pimpinan serta tanggung jawab dan kewajibannya dalam memimpin masyarakat.


Pembahasan Masalah
Aktifitas komunikasi mestinya menjadi proses artikulasi bagi kepentingan kelompok masyarakat yang lemah. Lewat pemikiran kelompok aliran Frankfurt memperkenalkan bahwa kemunculannya dalam rangka mempromosikan suatu filosofi sosial, dimana teorinya mampu menawarkan suatu interkoneksi dan pengujian yang menyeluruh terhadap perubahan bentuk dari masyarakat, dari kultur ekonomi, dan dari kesadaran. Kelompok ini dipelopori oleh Jurgen Habermas, teorinya menggambarkan pemikiran dalam jangkauan yang luas dan menyajikan sebuah pandangan yang kritis yang berkaitan langsung dengan sosial dan juga bagaimana berkomunikasi. Dalam teorinya dikatakan, ada tiga hal yang harus dipegang oleh seorang pada saat menyampaikan pesannya kepada khalayak, adalah 1. Kebenaran; 2 Ketulusan; dan 3 Kelayakan. Klaim atas kebenaran tidaklah dengan mudah untuk dipertahankan, ketika seorang tidak dipercaya bahwa dia telah menyatakan dengan benar.
Habermas menjelaskan, bahwa suatu wacana untuk menjelaskan hal-hal spesial dalam berkomunikasinya seseorang, ketika pernyataannya ditentang khalayak. Tidak seperti lazimnya sebuah komunikasi, ”wacana” tersebut adalah, sebuah sistem argumen yang menimbulkan daya tarik tersendiri untuk menunjukan kevalidan sebuah klaim. Untuk itu dikenal ada beberapa jenis wacana, dan ini sangat tergantung daripembicaraan/pidato yang akan dipertahankannya:
1. Klaim kebenaran yang diargumentasikan dengan ”wacana teoritis”, dengan menekan fakta-fakta yang ada.
2. Ketika kelayakan diargumentasikan dengan menggunakan ”wacana praktis” dan berisi untuk menekan norma-norma yang ada. Artinya mengukur ketulusan seseorang diperlukan langkah-langkah tersendiri untuk mendapatkan keasliannya.
3. Ketika pembicara tidak mempunyai standard atau konsep untuk mengevaluasi kekuatan sebuah argumen, dan kemudian dia menggunakan wacana yang lebih tinggi atau ”wacana metateoritis”. Merujuk kepada teori teori yang ada dan melahirkan teori yang baru. Di sini pembicara berarti berargumetasi tentang dari sejumlah fakta yang berniali baik untuk sebuah klaim atau norma yang diperlukan untuk disampaikan kepada khalayak.

Dalam demokrasi seperti saat ini di Indonesia, peluang untuk terjadinya rotasi kekuasaan tetap selalu ada, dan dilaksanakan secara teratur dan damai. Dalam suatu negara yang tingkat demokrasinya masih rendah, rotasi kekuasaan -biasanya kalaupun ada- hal itu hanya akan dilakukan dalam lingkungan yang terbatas di kalangan elit politik saja. Untuk memungkinkan terjadinya rotasi kekuasaan tersebut, diperlukan suatu sistem rekruitmen politik yang terbuka. Artinya, setiap orang yang memenuhi syarat untuk mengisi suatu jabatan politik yang dipilih oleh rakyat mempunyai peluang yang sama dalam melakukan kompetisi untuk mengisi jabatan tersebut. Sebaliknya dalam negara yang tidak demokratis, rekruitmen politik biasanya dilakukan secara tertutup. Artinya, peluang untuk mengisi jabatan politik hanya dimiliki oleh beberapa orang saja.
Pembelajaran bagi masyarakat tentang demokrasi, tidak hanya dalam menentukan pilihan pada calon pemegang kekuasaan saja. Pemilu adalah momentum untuk pemilihan pemegang kekuasaan, dan proses menuju pemahaman terhadap makna demokrasi menjadi sangat penting, karena dengan bekal pengetahuan demokrasi yang matang, para partisan, dengan hati tetap, memilih seorang calon pemimpinnya. Pengetahuan tentang demokrasi ini adalah proses pembelajaran yang panjang, yang tidak datang begitu saja pada setiap pribadi partisan. Proses panjang itu adalah bagian dari pendidikan berdemokrasi dalam bernegara dan berbangsa. Proses berdemokrasi bagi bangsa, hanya akan terlaksana bila bagi para calon politisi dan calon penguasa tersebut dengan sadar memberikan pemahaman dan pembelajaran dalam kampanyenya. Kampanye yang tidak diisi hanya dengan janji dan harapan-harapan semata yang ditujukan kepada para konsituen. Namun secara moral dan etika, para calon politisi tersebut dalam melaksanakan kampanyenya memberikan persuasi terhadap konsituennya dengan memberikan pembekalan berupa kesadaran untuk berdemokrasi, kesadaran untuk berkonstitusi, dan kesadaran bernegara.
Proses demokrasi di Indonesia saat ini sudah lebih maju dibanding 10 tahun yang lalu. Kemajuan tersebut ditandai dengan proses pemilihan langsung presiden maupun kepala daerah. Hal ini jelas berpengaruh pada kampanye para kandidat kepala daerah ataupun presiden. Kini, ketika memasuki masa kampanye 2009, hampir semua calon memajang gambar wajah dan imbauan untuk memilih dirinya. Menurut Hendrasmo, Direktur Komunikasi dan Media Lingkaran Survei Indonesia [LSI] yang juga Direktur Eksekutif Citra Publik lndonesia, menilai kondisi yang terjadi saat ini sebagai "inflasi persuasi". Suatu situasi di mana mayoritas partai berusaha mempersuasi khalayak dengan melalui sejumlah media massa."Saya kira justru iklan politik cukup kesulitan karena orang tidak mudah terpengaruh iklan dan tingkat elektabilitas [keinginan memilih] parpol yang rendah. Itu tentunya akan banyak pengaruh pada efektivitas iklan, jelasnya. Selain itu, ia juga menekankan besaran iklan suatu parpol atau kandidat akan berkorelasi positif terhadap perolehan suara. Namun ada aspek-aspek lain yang harus diperhitungkan. Popularitas, ketepatan isu, pemilihan media, dan reputasi kandidat harus juga terintegrasi dalam kampanye. Dengan kata lain, political marketing yang terintegrasi berperan dalam pemenangan kandidat. Pada masa menjelang pemilu seperti ini, biasanya parpol-parpol berlomba membelanjakan dana untuk mengemas produk sebaik mungkin agar diapresiasi positif oleh calon pemilih. Nielsen Media Research mencatat bahwa selama Januari September 2008, belanja iklan politik sudah mencapai Rp 1,39 triliun. “ Berarti khalayak telah kebanjiran iklan politik dalam kehidupan kesehariannya. Promosi dalam demokrasi memang tidak bisa dihindari karena rakyat harus tahu partai mana yang dipilih, perlu tahu pemimpin yang akan dipilih. "Para calon perlu menjelaskan diri di depan masyarakat. Mereka tentu juga punya tujuan supaya dikenal dan menang. Ini sesuatu yang wajar”. tutur Franz Magnis Suseno, pakar etika politik sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Driyarkara.
“Masyarakat menjadi gagap, tak berdaya dan mengalami konflik pemikiran,” demikian menurut Prof. Dedi Mulyana pakar komunikasi Indonesia. Masyarakat massa, tengah berlangsung di Indoneia. Dimana masyarakat dengan mudah dipengaruhi media, karena media mempunyai kekuatan yang besar, namun ironisnya media telah membentuk disfungsionalitas dalam pemikiran masyarakat, demikian menurut teori masyarakat yang di prakarsai Baran dan McQuail. Frederick Wiliam [1989] mengatakan setelah penelitiannya tentang khalayak: “ orang-orang yang menyaksikan terus menerus tayangan televisi seringkali memiliki sifat yang stereotipe tentang peran dari tokoh yang biasa muncul secara intens dalam televisi”.
Namun demikian, kandidat yang dipaksakan dalam waktu pendek, dan pembentukan awareness yang cepat dengan menggunakan uang yang tidak sedikit. biasanya akan ter jebak dalam pragmatisme politis dengan menonjolkan hal-hal yang bersifat artifisial belaka.
Berarti berdasarkan frekuensi iklan televisi yang begitu intens dan dengan mengeluarkan belanja media yang tidak sedikit justru tidak memberikan banyak pembelajaran yang bermanfaat dalam pengenalan demokrasi di masyarakat.
Di jelaskan di atas, bahwa dalam demokrasi, setiap pemimpin harus dapat memper tangungjawabkan ucapan atau kata-katanya. Dan memiliki perilaku dalam kehidupan yang pernah, sedang, bahkan akan dijalankan, dan terutama adalah mereka yang berkait dengan profesi di selama masa baktinya
Menjadi pertimbangan yang sangat mendasar bagi tokoh capres Gerindra ini, dengan adanya keterkaitan dengan latar belakangnya, karena memiliki masa lalu yang terkait dengan pelanggaran HAM. Dalam konteks ini, si tokoh harus bersedia menghadapi apa yang disebut “public scrutiny”, dan hal itu sekarang sedang berjalan bersama dengan meningkatnya angka dukungan sampai bulan November lalu telah mencapai sebesar 3%.
Disisi lain kondisi mass media yang telah di “eksploitasi” sedemikian rupa telah mampu mengubah cara pandang khalayak terhadap sebuah kebenaran informasi. Tetapi disisi lain menjadi hak setiap warganegara yang memiliki dana untuk melakukan belanja media, sehingga mampu mengisi waktu yang tersedia dengan sebuah informasi. Ironisnya justru informasi yang ditayangkan secara intens tersebut justru tentang sesorang yang memiliki masa lalu yang kelam, masa lalu yang tindakannya telah merugikan banyak khalayak. Kemudian dengan kekuatan media juga telah terjadi pengabaian yang sangat mendasar mengenai pembelajaran demokrasi bagi masyarakat.
Jika diasumsikan bahwa pemilihan langsung akan menghasilkan pemimpin yang mampu
membawa masyarakat kepada kehidupan yang lebih baik, maka seharusnya dalam bebe rapa tahun ke depan Indonesia harus mengalami peningkatan taraf kesejahteraan masyara kat. Namun sayangnya hal ini belum terjadi secara signifikan. Hal ini sebagai akibat masih terlalu kuatnya kelompok yang pro-KKN maupun anti perbaikan.

Demokrasi di Indonesia masih berada pada masa transisi dimana berbagai prestasi sudah
muncul dan diiringi ”prestasi” yang lain. Sebagai contoh, munculnya institusi-institusi, lembaga, badan yang seharusnya mampu menimbulkan efek jera bagi para pelanggar hukum. Namun di sisi lain, justru para pelanggar tersebut mendapatkan pengampunan yang tidak sepadan dengan tindakannya.
Harapan rakyat banyak tentunya adalah pada masalah kehidupan mereka yang lebih menentramkan dalam berbagai bidang kehidupannya. Seharusnya justru demokrasi membuka celah berkuasanya para pemimpin yang peduli terhadap rakyat, pemimpin yang memberikan harapan bagaimana saat ini masyarakat sedang dalam pembelajaran dan meng-implementasikan demokrasi itu sendiri.
Pada sisi lain masih terkait dengan semangat pembelajaran berdemokrasi, adalah menjadi hak sepenuhnya bagi setiap warganegara untuk mencalonkan sebagai pemimpin, selama uji kredibilitas itu tetap berjalan. Berarti bagi tokoh Gerindra ini pun peluang untuk menjadi capres adalah tetap terbuka, namun mengingat track record, tentunya dengan berjiwa besar, sebagai gambaran bentuk tanggung jawabnya seperti yang termuat dalam UUD 1945 Bab XI pasal 28F dan 28J di atas, maka sebaiknya meminta maaf kepada rakyat dan terutama kepada mereka dari keluarga yang terkait, adalah menjadi keharusan. Tidak menutup kemungkinan karena jiwa besarnya ini pula justru akan lebih melambungkan jumlah pemilihnya di pemilu mendatang.
Adalah menjadi tanggung jawab sosial bagi si perencana/desainer sebagai pencetus idea dalam menciptakan idea kampanye, untuk mengamati secara mendalam setiap pekerjaannya. Terutama dalam rangka membangun citra sesorang yang akan dijadikan sebagai calon pemimpin Negara. Pengetahuan terhadap latar belakang pribadi, track record, makna demokrasi serta maksud dan tujuan kampanye, adalah hal yang sangat penting dikenali sejak awal pekerjaan. Kita sering terkesiap oleh jumlah dana kampanye yang besar, tapi tidak melihat konsekwensi dari keberhasilnnya kelak bila terpilihnya sang calon, yang berdampak luas kepada kehidupan masyarakat dan masa depan bangsa. Kalaupun kemudian pelaksanaan itu tetap harus berjalan hendaknya desainer harus juga mencari jalan keluarnya yang terbaik sehingga dapat menetralisir kekurangan-kekurang yang ada tanpa merugikan fihak masyarakat.





Daftar Pustaka :
1. Littlejohn, Stephen W 2001. The theories of Human Communication. CA : Wadworth/Thomas Learning
2, Sasa Djuarsa S 2003 Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.
3. Lavirge, R and G.A Steiner 1961 A Model for Predictive Measurmentd of Advertising Effectivness. USA : Prentice Hall
4. Chomsky, Noam and Herman, ED. 1988 The Political Economy of The Mass Media. USA : Pantheon Books.
5. Rio, Mario Ahmad 2004 Hubungan Iklan Politik di Televisi Dengan Partai Politik Pada Pemilu Legislatif 2004. Skripsi Universitas Paramadina, Jakarta.
6. Budiardjo, Miriam 2000 Dasar dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia
7. Nimmo, Dan 1999 Komunikasi Politik : Komunikator, Pesan dan Media, terjemakan Tjun Surjaman. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
8. Bryant, Jennings, dan Dolf Zilman 1994 Mass Communication Theory. California: Foundation Ferment and Futur
9. Gomez, Jukita, dan Lili B. Arante 1986 Advertising. Philipine : National Book Stores, Inc.
10. Russell, J Thomas, dan Ron Lane 2000 Kleppner’s Advertising Procedures. New Jersey: Prentice Hall College Division.

Februari 26, 2009

TEROBOSAN KEMASAN DALAM PEMASARAN

TEROBOSAN FUNGSI Kemasan dalam Pemasaran
agoes joesoef di muat di majalah l Printpack Review l Edisi No. 06, Januari - Februari 2008

Dalam merancang strategi marketing kita sangat mahfum dan mengenal langkah-langkah 4P [berupa frame work Price-Product-Place-Promotion] yang diperkenalkan pertama kali oleh sang penemu Profesor Jerry McCarthy pada tahun 1960. Metoda ini sangat populer di kalangan marketer hingga saat ini, terutama sejak dipopulerkan oleh sang penemu dari Universitas ¬Northwestern itu
K
emudian beberapa pemikiranpun berkembang, yaitu dengan menambahkan sejumlah “P” selain 4P tersebut, sehingga menjadi 7P hingga 10P. Bahkan ada yang mengubahnya sama sekali menjadi lebih strategis yaitu menggunakan langkah-langkah STP [Segmentation - Targeting - Positioning].
Pada dasarnya konsep 4P masih layak untuk digunakan sebagai framework dalam menyusun Marketing strategi, walaupun konsep ini penekananya lebih kepada langkah bagai mana melaksanakan penjualan dari sudut pandang pembeli. Ada pendapat yang mengatakan lain, yaitu dalam melihat sisi pembeli hendaknya produk mampu menciptakan Awareness, Acceptability, Affordability dan Accessibility demikian menurut Profesor Jagdish Seth. Inilah kunci yang mengharuskan sehingga packaging atau kemasan harus mampu “menjual dirinya” sendiri.
Pada kenyataannya kemasan telah melampaui fungsi asalnya yang hanya sebagai pembungkus produk, saat ini kemasan telah berubah fungsi lebih menjadi “silent salesman”. Bahkan lebih jauh lagi kemasan saat ini telah mampu membangun loyalitas konsumennya. Kemasan yang baik mampu mendorong konsumen untuk memilih produk dan bahkan menjadi sangat loyal terhadapnya, bahkan lebih jauh lagi kemasan dapat meningkatkan personal status bagi si pemakai dalam menunjukan status sosialnya dalam masyarakat.
Dalam perencanaannya kemasan pada tahun 1990-an didesain dan direncanakan agar mampu bertahan hingga 5 sampai dengan 7 tahun ke depan. Tetapi sekarang dengan berkembangnya teknologi komunikasi perubahan tren pasar, maka desain-desain kemasan sangat dimungkinkan untuk setiap saat mengalami berubah. Hal ini sangat penting karena pruduk harus senantiasa dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang ada dan selalu mengikuti keinginan konsumen.
Bila diperlukan, tingkat perubahan pada kemasan ada berbagai macam alasan. Ada yang hanya perlu improvement saja, atau karena ada perubahan target pasar, atau tidak selarasnya produk dengan norma norma dan budaya masyarakat setempat, atau terjadi perubahan harga material produk yang cenederung meningkat. Dalam perkembangannya bisa juga terjadi perubahan total pada kemasan. karena adanya perubahan brand perseption tentang produk di mata konsumen.
Dalam dunia bisnis rokok di Indonesia Lucky Strike adalah sebuah contoh yang meyakini bahwa kemasan menjadi media efektif dalam berkomunikasi dengan konsumennya. Terbukti hampir selama tahun terakhir Lucky Strike telah menerbitkan desain kemasan [limited edition] yang dapat dianggap sangat signifikan penampilannya. Lihat saja bentuk bentuk dasar kemasan yang di create sedemikian rupa sehingga tampil dalam bentuk bentuk yang inovatif. yang diterbitkan hampir du kali setahun dan sampai saat ini sudah ada kurang lebih 20 jenis kemasan dalam beragam keunikan. Misalnya kemasan dalam bentuk-bentuk bungkus itu misalnya dapat dibuka dari samping, didorong, atau saat didorong tengahnya berlubang dan terlihat gambar termometer.
Lucky Strike sebagai produk buatan negeri Uncle Sam yang kental dengan nuansa kebebasan menjadi dasar pemikiran para perancang dan tentu juga mengilhami dalam strategi komunikasi dari para pemegang keputusan. Dalam hal ini terjemahan kebebasan bukan dalam bentuk bahasa tubuh namun dalam bentuk kebebasan berekspresi lewat inovasi visual dan bentuk kemasan. Lahirnya sejumlah produk kemasan limited edition tadi sangat beralasan bila dalam kurun waktu satu tahun saja kemasan inovatif yang dilhirkan lebih dari satu kali.Karena memang produk Lucky strike di posisikan sebagai rokok putih bagi kalangan usia 18 sampai 30 tahunan yang sarat dengan inovasi.
Sehubungan dengan hal itu dalam rangka ulang tahun ke-10 peluncuran desain limited edition rokok Lucky Strike akan men¬yelanggarakan lomba desain kemasan untuk produk tersebut dalam spirit “Original Voice“.
Secara strategis alasan lahirnya berbagai bentuk inovasi kemasan Lucky Strike ini tentu sudah diperhitungkan dengan baik oleh team manajemen dan agencynya. Yang pasti peran sebuah kemasan untuk sebuah produk dalam kasus ini menjadi sangat strategis. Karena Secara strategis alasan lahirnya berbagai bentuk inovasi kemasan Lucky Strike ini tentu sudah diperhitungkan dengan baik oleh team manajemen dan agencynya. Yang pasti peran sebuah kemasan untuk sebuah produk dalam kasus ini menjadi sangat strategis. Karena dengan lahirnya berbagai produk inofatif yang mewakili karakter konsumennya bukan saja akan meningkatkan awarenes bagi konsumen bahkan hingga pada tingkat menjadi instrumen atau aksesoris gaya hidup mereka. Kita dapat bayangkan mereka akan “memperlakukan” kemasan tersebut pada saat-saat penting, misalnya dalam saat menunggu, berdialog, sambil mempermaikan bentuk kemasannya yang unik. Bahkan sebagai penghias pada dashboard kendaraan atau pada meja kerja mereka dalam aktifitas sehari-hari. Dan yang mengejutkan adalah menurut Head of Brand BAT Tbk. Indonesia, mereka menjual setiap produk limited edition tersebut dengan harga yang sama dengan produk reguler. Kemasan telah melintasi batas bukan hanya sebagi fungsi pengemas produk tetapi telah menjadi media untuk meningkatkan kemampuan bersaing yang biasanya kita kenal melalui sejumlah media promosi namun juga telah menjadi bagian dari gaya hidup yang mampu mewakili sebuah komunitas.jumlah media promosi, namun juga telah menjadi bagian dari gaya hidup yang mampu mewakili sebuah komunitas. 

DUA CAKRAWALA

DUA CAKRAWALA

Malam telah terseruak di sibak pagi yang dingin, detak jam terdengar jelas karena dini hari itu sunyi sekali. Kenongan kerbau yang tergantung di atas teras samping kamar kami sesekali berdentung pilu ditiup angin. Aku terjaga karena merasakan kegangatan yang lembut di sepanjang bagian belakang tubuhku, rupanya dia tengah melekat erat di sana. Entah kenapa, hampir bersamaan kami terjaga . Dan sempat kutanyakan “jam berapa sekarang Nay”, “jam tiga mas”. Wah ternyata masih seperti biasa “undangan” itu telah kembali menghimbau jiwaku disetiap pagi. Memang hapir tak putus aku selalu terbangun pada jam jam itu , merasa “terundang” untuk bangun dan menunggu waktu resmi beraudisi dengan Nya. Dan sebagai hamba aku tidak mau “rugi” untuk beraudisi”beberapa saat terlebih dahulu sebelum waktu resmi itu datang, dan waktu beraudisi resmi itu aku laksanakan bersama kerabat di masjid kecil di komplekku” Tadi malam dia berceritera banyak dengan ku” kata istriku “ Bahkan cici “– panggilan anaku paling kecil-“ sempat juga ngobrol , dan sepertinya berceritera hangat berdua, dan sesekali akupun diajaknya bergantian.” kata istriku. “ Dan kami bertiga berceritera hangat hingga jam sepuluh tadi malam mas “. Tadi malam aku memang sangat penat dan jam delapan malam tadi aku tidur lebih dini. Kehangataan di sepanjang belakang tubuh telah mengusik kebutuhan jiwaku yang lain, yang kemudian mendorongku untuk segera membalikan seluruh badanku, Dan sekarang kehangatan menjalar di sepanjang bagian depan badanku. Di luar hujan deras turun seperti limpahan air dari langit menyirami daun di pepohonan didepan jendela kamar kami, berpadu dengan bunyi kenongan kerbau yang terdengar dalam ritme yang lebih kerap, Semua nada alam itu berpadu dengan kehangatan dan wangi rambut dan wangi badan istriku, telah mejalarkan panas bukan hanya di sepanjang bagian depan tubuh, tetapi telah membangunkan bagian indra yang lain.Yang kemudian mendorong menjadi gerak yang disalurkan lewat setiap organ.Pagi dini hari itu dia telah berikan apa yang selalu aku inginkan dengan sangat baik, hingga bahkan akupun tak mampu menerimanya.
Temaram jingga matahari senja menjadi dua, karena pantulannya di permukaan danau itu sangat serupa, yang satu nyata yang satu maya.Meja, kursi tertata di tepi danau itu, bahkan sebagian meja masih berisi makanan sisa kami siang tadi.Semua pemandangan itu terlihat jelas serupa lukisan di jendela ruang tamu mama Fir. Dia adalah wanita yang penuh welas asih, pandangannya luas menyelesaikan memandang permasalahan selalu dari sudut sudut yang tidak pernah terfikirkan sebelumnya oleh kami.Dia adalah kawan bicara dan diskusi yang takpenah membosankan.Ditemani segelas wedang jahe hangat dan pisang rebus kami terlibat pembicaraan yang jauh dan sesekali pecah tertawa kami.Tiba tiba masuk sebuah kendaraan sedan merah, dan ketika sampai di halaman langsung membuka pintu samping sopir.Seorang lelaki muda dengan wajah bulat, kulit putih,berkacamata.Model rambutnya tipis di samping dan bagian atas dibiarkannya lebat, dengan disisr tengah terlihat ramah dan sangat elegan. Dia disertai anak laki-laki yang tidak lama kemudian cici anak kami pun sudah akrab bermain di dalam cabin mobilnya.Istriku berpamitan kepadaku dan mama Fir.Tanpa banyak bicara diamenuju mobil dan duduk disamping lelaki tadi.Taklama kemudian mereka pergi dan anaku masih sempat mengucapkan salam kepada ibunya yang kemudian tidak dijawabnya.Aku masih melihat mobil merah itu hingga di tikungan jalan menuju gerbang halaman rumah mama Fir yang luas.Namun anehnya tak terbersit sedikitpun rasa cemburu pada hatiku.Aku memandang kepada mama Fir, tapi dia hanya berlalu dan menuju taman bunganya.
Azan Jumat berkumandang dan kami – aku dan Cici bergegas menuju masjid di tepi danau sana,sebelumnya kusampiri beberapa kawan yang tinggal di beberapa bungalai di kawasan itu.Interior masjid yang agung, hawa yang sejuk dan pemandangan danau yang terlihat jelas ari hampir seluruh jendela masjid menenggelamkan semua pikiran mobil merah dan isinya. Aku tertuju penuh padaNya.Hingga azan subuh membangunkanku, dan sungguh bahagia dia masih tertidur di sampingku, ku peluk dia, dan pelan pelan ku beringsut dari tempat tidur,lalu mandi.Dan dengan syukur aku masih diberikesempatan berkumpul dengan istri dan Cici anaku.
Dengan sadar aku menyusun doa dan apunan dalam sujud ku. Betapa layaknya memberi nafkah pada isteri sesuai dengan ketentuanNya karena dia memiliki hak untuk itu. Namun aku pun sebagai manusia memiliki kewajiban yang patut di jalankan dengan baik, dan dalam tahun baru ini harus menjadi lebih baik.Dalam waktu yang bersamaan semua itu tetap harus terlaksana dengan benar.Pagi itu aku kehilangan kesempatan ku untuk beraudiensi dalam sunyi denganNya, tapi aku mendapat gejolak baru pendorong kehidupan.Aku kehilangan kesempatan beraudiensi secara berjamaah dengan sahabat sahaabtku di sana, tapi aku telah belajar merasakan kehilangan walau itu dalam mimpi.
Semoga Allah yang maha mengerti dapat memaklumi aku yang buta, dan dengan kasihnya berkenan memaafkan aku.
\

Puri awal tahun 08,ajf

ARAFAH DAN ROH KEMANUSIAAN

KEMANUSIAAN SEBAGAI ROH ISLAM
.Puncak karier Nabi Muhammad saw dari segi penyampaian misi suci beliau atas risalah dari Tuhan ialah ketika beliau mengucapkan khutbah perpisahan pada waktu setelah haji perpisahannya [ haji Wada] , Pertama, adalah pada waktu hutbah di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah., kemudian yang kedua ialah pada hari raya Idul Adha yaitu pada tanggal l0 Dzulhijah. Kemudian yang ketiga pada hari ketiga, setelah hari Idul Adha, yaitu tanggal12 Dzulhijah,. Dan yang ke empat yaitu pada tanggal 17 Dzulhijah.
Yang istimewa dalam isi khutbah itu adalah, beliau mengungkapkan hal-hal yang sekarang biasa disebut sebagai hak-hak asasi. Salah satunya yang paling penting ialah rangkaian tiga hak asasi manusia yang dinyatakan dalam bahasa Rasulullah saw sebagai Dimm-an, Amwal dan A’radl [darah atau kehidupan, harta, dan kehormatan].
Pada awalnya hutbahnya itu beliau bertanya, "Wahai sekalian umat manusia tahukah kamu di hari apa sekarang ini kamu berada? Di bulan apa kamu sekarang berada? Dan di negeri mana kamu sekarang berada?" Semuanya waktu itu menjawab, bahwa mereka berada di hari suci, di bulan suci, dan di tanah suci. Kemudian Nabi Muhammad saw melanjutkan: "Sesungguhnya darahmu [hidupmu], hartamu, serta kehormatanmu itu pun juga suci, seperci sucinya harimu hari ini, sucinya bulanmu bulan ini dan sucinya negerimu ini. Suci sampai kamu bertemu Tuhanmu di hari kiamat nanti" [HR.Bukhari]. Artinya pada fitrahrnya manusia itu sesungguhnya suci adaanya.
Pidato itu begitu pentingnya sehingga Nabi Muhammad saw hampir selalu mengakhiri khutbahnya dengan semacam ungkapan pertanggungjawaban, yaitu ungkapan "Bukankah Aku telahsampaikan nilai-nilai ini?" Semuanya mengiyakan. Bahkan di dalam salah satu pidatonya beliau menegaskan lagi, "Nanti kamu di akhirat akan ditanyai tentang aku, kira-kira jawabannya bagaimana?" ." Sungguh kami semua akan menjawab, Muhammmad te1ah melaksanakan tugasnya dengan baik."
Sekarang lihatlah, betapa ungkapan ini telah menjadi suatu sumber rahmat bagi umat manusia, karena hal itu telah dinyatakan dalam istilah yang setara dengan hak asasi manusia. Sebab Dimm-an, Amwal dan A’radl tadi, kalau kita terjemahkan ke dalam bahasa Inggris tidak lain ialah Life, Property. and Dignity. Inilah konsep kemanusiaan yang mempengaruhi para pemikir Renaisance di Eropa pada abad ke-14. Salah satunya adalah pemikir Renaisance dari Italia namanya Giovanni Pico de la Mirandola, yang dalam suatu orasinya mengenai Human Dignity
[ harkat dan martabat manusia ] mengatakan bahwa dia mengetahui martabat manusia itu dari orang-orang Arab. Seseorang yang namanya Abdullah dalam sebuah buku diceritakan, dia ditanya oleh muridnya, "Wahai Abdullah sang guru, apakah kiranya sesuatu di muka bumi ini yang harus paling kita hormati sebagai mu'jizat Tuhan?" Abdullah menjawab, "Manusia. Sebab manusia adalah puncak ciptaan Allah swt, [ Laqad khalaq-nal Insan-afi ahsan-I-taqwim ], "Sungguh telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik. "
Setelah itu Giovanni menguraikan bahwa sungguh perlu kita menghormati manusia, secara mendalam , yang kemudian hal itu menjadi awal lahirnya Humanisme. Tetapi ironisnya Giovanni dianggap bertentangan dengan ajaran gereja saat itu. Dan Giovanni dikenakan eksekusi. Sekalipun kelak dia diampuni dan paham Humanismenya kemudian tumbuh subur berkembang di mukabumi ini. Dan laazim disebut Secular:Humanism.
Dalam Islam, humanisme itu adalah bermuatan religius karena humanisme itu berdasarkan takwa kepada Allah swt. Dan inilah yang kemudian juga dikembangkan oleh para pemikir di Barat, termasuk John Lock, ketika dia merumuskan dan mengatakan bahwa hak asasi manusia itu ada tiga, yaitu Life, Liberty and Property dengan sedikit berbeda dengan apa yang dikemukakan
Nabi Muhammad dengan Life, Property and Dignity.
John Lock inilah yang kemudin banyak mempengaruhi pemikiran para Pendiri Negara Amerika Serikat, melalui orang-orang seperti Thomas Jeferson, John Quince Adam, Franklin D. Roosevelt dan juga George Washington. Yang ironisnya hampir semuanya mereka itu tidak mengaku sebagaai orang Kristen tapi mengaku Deis, yaitu orang-orang yang percaya kepada Tuhan melalui proses alami dan percaya mengenai bakat manusia yang suci - mirip dengan konsep fitrah dalam agama Islam- dan kaum Deis mengakui adanya kebenaran universal. Di tangan mereka itulah rumusan-rumusan kemanusiaan dibuat. Dan kemudian Thomas Jeferson merumuskannya dalam konsep deklarasi kemerdekaan Amerika, Declaration of Independen America, yang ditandatangani pada tanggal4 Juli 1776.
Dalam Declaration of Independen itu diakhiri dengan sesuatu yang persis dikatakan Nabi Muhammad, yaitu :"Dan untuk mendukung deklarasi kemerdekaan ini dengan keimanan teguh berpegang kepada rahmt Tuhan, kami pertaruhkan sesama kami [para pendukung kemerdekaan itu], hidup kami, harta kami, dan kehormatan kami ."
Jadi kita melihat sbuah bukti bahwa Nabi kita telah membawa rahmat bagi seluruh alam. patut kita renungkan agar kita memahami bahwa Rasulullah :Muhammad saw disebutkan sebagai :warma arsal-naka illa ka.ffat-an Iil -nas, "Sesungguhnya Kami tidak mengutus engkau [Muhammad] melainkan untuk seluruh umat manusia." Maka jelas Islam adalah agama universal, artinya, ajarannya sesuai dengan segala zaman dan segala tempat dan segala keadaan.. Dan ketika kita diperintah oleh Allah agar membaca shalawat kepada beliau. Inna-lohha wamaalaa 'ikatahuyushalluna a'La-nabi, yang selalu kita baca, bahwa Allah dan para Malaikatnya pun membaca Shalawat kepada Nabi, dalam pengertian menghormati Nabi. Maka kita pun patut kiranya membaca shalawat kepada beliau sesuai perintah Allah. Membaca shalawat itu adalah bentuk ucapan terima kasih dan penghargaan kita kepada Nabi, karena beliau telah datang dengan membawa rahmat yang begitu besar untuk umat manusia.

Agoesjoesoef September 2007

Reff:
Madjid, Nurcholis1994. Pintu-Pintu Menuju Tuhan JakartaParamadina

SIMPHONI PATAH BULAN

Simphoni bulan patah

Beribu malam seperti ini telah berlalu
Bersama bintang-bintang tenggelam
Tapi buat kau dan aku
Akan kembali dalam kabut baru
Mimpi kelabu akan hadir selalu
Dalam sinar bulan pualam
Dan bila aku dan kau takada lagi
Tinggal mimpi disiang hari
Jangan bertanya rahasia malam
Tak guna menyingkap tabir mimpi
Barangkali nanti ada juga
Manusia mengucap nama kita
Dengan air mata rindu
Ingin kita kembali dari sebrang sana
Atau kita hanya selintas kenangan
Sepotong nama bisu di atas secarik kertas
Disudut tercampak dan kau lupakan
Bilamana,hendak kemana dan apa
Sinar bulan tak akan membuka lagi
Segala akan tetap tinggal rahasia
Tangan ini juga mencatat luka
Cerita bintang
dan
bulan purnama

AJF- juni 2003

PESONA BUNGA KUNING

PESONA BUNGA KUNING

Pagi itu sebut saja pak Beno bangun terlambat- setelah selesai mandi dan berpakaian siap untuk bekerja- dengan wajah masam disertai nada ketus bicara pada Dini istrinya.” Tidak perlu mamah menyiapkan sarapan ayah, saya mau sarapan di luar saja”.Pak Beno bicara sambil bergegas membawa tas menuju mobil di garasinya.
Sudah beberapa malam itu pak Beno pulang malam, maklum menjelang rapat anggaran, jadi sejumlah data dan rencana perlu persiapan yang matang.Pagi itu seperti biasa Dini isterinya telah mencoba menyajikan sejumlah sarapan kesukaan suaminya.Dini tidak tega membangunkan Beno suaminya pagi itu, dia kelihatan lelah dan lelap,kalau bukan karena solat subuh dia tidak berani membangunkan Beno suaminya, walau usaha baik itupun dia harus kena cerca.
Segelas coklat panas dan tuna sanwich tersaji di meja pagi itu tapi tidak di ruang makannya pak Beno. Sambil agak kesal dia mulai mencicipi coklat panasnya sambil sesekali diselingi gigitan-gigitan tuna sandwichnya.Tiba tiba matanya melihat seorang anak perempuan disamping cafe tempat dia sarapan, sedang mencari serangkaian bunga-disamping cafe itu memang ada sederet toko bunga.” Berapa harga bunga yang kuning ini pak ?” tanya anak itu kepada bapak penjual bunga.” Limapuluh ribu nak”.”Kalau yang jingga itu berapa?”. kembali si anak bertanya. “ O.. yang itu tigapuluh lima ribu nak”. Terdiam sesaat kemudian si anak bertanya kembali :”Apakah ada yang sepuluh ribu ?”.”Sekarang bunga sudah mahal nak, warna jingga itu lah yang paling murah” Mendengar dialog itu pak Beno tertarik, sepagi ini, seorang anak seusia anak tunggalnya-Sekar sepuluh tahun. Perlahan pak Beno menghampiri anak itu.“Nak sepagi ini kamu membeli bunga untuk siapa?” tanya pak Beno.Masih memandang bunga kuning itu si anak menjawab:”Hari ini ulangtahun ibuku oom, aku ingin memberi bunga kuning itu” .Terhenyak oleh perhatian seorang anak terhadap ibunya,karena pak Beno juga baru sadar kalau hari ini adalah juga ulang tahun Dini isterinya.Tanpa berpikir panjang, karena merasa telah diingatkan oleh anak itu, langsung pak Beno membeli dua rangkai bunga kuning, satu untuk isterinya satu untuk si anak itu.” Tolong hari ini kirimkan ke alamat ini” kata pak Beno sambil menyerahkan kartunamanya.”Nak ini oom belikan satu rangkai bunga kuning untuk mu, semoga kamu dan ibumu senang”Dengan mata berbinar anak itu menjawab “Terimakasih oom ini uang saya sepuluh ribu untuk oom tambahkan” katanya. “Tidak perlu nak oom sudah bayarkan”.
Sampai di dalam mobil pak Beno, berfikir lama dan bersyukur kepada Allah telah mengingatkan ulang tahun isterinya melalui anak tadi. Sambil merenung pak Beno menjalankan mobilnya menuju kantor.Setelah beberapa saat bergerak pak Beno melihat anak tadi sedang berjalan sambil mendekap bunga kuningnya,Karena penasaran dia mengikuti perlahan dibelakangnya. Dia ingin tahu dimana tinggalnya anak itu.
Di tikungan jalan anak itu berbelok kekiri, membuat pak Beno penasaran.dengan cepat dia berhenti di pinggir jalan agak jauh dari si anak tadi.Kemudian perlahan pak Beno menelusuri jalan belokan tadi, dan terlihat disana anak itu sedang tertunduk di samping makam.
Dengan halus pak Beno mendekat kemudian memegang pundak anak itu, dan perlahan lahan anak itu memalingkan wajahnya kepada pak Beno yang juga sedang berjongkok di sampingnya.”Kuburan siapakah ini nak? sepertinya masih sangat baru, tanahnya masih basah dan merah” tanya pak Beno setengah berbisik. “Ini kuburan ibuku oom dia meninggal tiga hari yang lalu”
Setelah berdialog panjang dengan anak tadi di kuburan, langsung pak Beno mengarahkan mobilnya kembali ke toko bunga itu, dengan bergegas dia meminta pesanan bunga kuningnya kembali karena dia sendiri yang akan mengantarnya untuk Dini isterinya tercinta.
Dalam kisaran zaman dan lingkungan serupa ini nilai cinta menjadi sangat sentral dalam mengisi makna kehidupan,cinta berarti diperhatikan dan memperhatikan, berarti memberi dan diberi. Cinta adalah sebuah roh kehidupan hakiki yang perlu selalu kita pupuk dan pelihara.Terutama di masa kini, dimana materialisme yang telah menjadi dewa manusia.Nilai sebuah kehidupan, adalah berbanding lurus dengan nilai martabat yang dibangun manusia,nilai yang luhur seorang manusia,adalah kemampuan untuk memperdayakan diri sehingga menjadi berarti bagi mahluk mahluk lain ciptaan Tuhan.Manusia muslim adalah pentrjemah makna cinta, makna rahmatanlil alamin.

agoesjoesoef september 2006

TERSEBARNYA MISTIK KASIH TUHAN

Lailatul Qadr

Dalam penggalan hari hari ampunanan
dalam rangkaian bulan suci
terselip mutiara kemulyaan
sebuah malam yang agung
malam manakala ditaburi kesucian
karena berisi penuh roh Kemahakuasaan Tuhan
ketika sinar roh suci menembus
kegelapan sukma sukma manusia
segenap kekuatan malaikat beringsut turun
dari dunia Illahi
menebar pesan mistik kasih Tuhan
dengan perintahNya
menuangkannya pada setiap ceruk hati insan
pada setiap sudut hati sanubari
terperangah jiwa meregeguk Damai sempurna
hati yang terang
tercermin dalam sepanjang hidup
sebatas hingga ahir masa fana
dalam menuju hari keabadian
yang penuh kegungan
melekat satu dengan yang maha Tunggal

m agoes joesoef 1427 H

HIDANGAN TAHUNAN

HIDANGAN DIBULAN TUHAN

Bulan ini menjadi bulan yang agung karena dinisbahkan kepada Tuhan. Tuhan dalam arti bukan hanya sekedar wujud yang kepadaNya kita haturkan persembahan dan tempat meminta per tolongan.
Dalam al Quran Tuhan adalah kamp ung halaman kita tempat kita kembali “Kepada Allah kamu semua kembali [QS Al Maidah/5:48]
Dalam bahasa Jalaluddin Rumi, seora ng sufi yang juga seorang penyair dise butkan Tuhan adalah rumpun bambu kita, sedangkan kita adalah seruling bambu yang tercerabut dari rumpun nya.Adalah pederitaan kita yang berke panjangan karena senantiasa mengejar keinginan,sebetulnya hanyalah - jeritan pilu seperti lengking nada suling-karena kerinduan untuk kembali kepadaNya,
Manusia adalah anak anak yang dikeluarkan dari rumahNya untuk bermain dihalaman yang disebut dunia ini, seperti tersurat dalam surat al Anam 6 ayat 32 “Sungguh kehidupan dunia ini hanyalah hiburan dan permainan”.
Ramadhan disebut bulan Tuhan kare na pada bulan ini kita pulang, kita meni nggalkan halaman tempat bermain kita. Dan selama bermain kita sibuk “berbe lanja” dunia: kemashuran, harta, kekua saan, kedudukan,syahwat, kita sibuk mengunyah dan memamah makanan du nia ini siang malam hanyalah menyua pi tubuh kita.
Tubuh ini hanya lah kudamu dan roh adalah penunggangnya dan dunia ini adalah kandangnya.Makanan kuda tidak cocok untuk penunggangnya, kita lupa ada makanan yang jauh lebih lezat dan sehat dari semua makanan itu. Tuhan mempersiapkan makanan di bu lan ramadhan ini dan kita diundang un tuk menjadi tamu dan menikmati hidang anNya.
Kebanyakan dari kita tenggelam dalam watak kuda bukan watak penung gang kuda, watak kebinatangan,karena tubuh yang berkuasa kita menjadi budak tubuh.
Kita suapi kuda kita padahal dia hanya membawa kita ke kandangnya.Kita lupa memberi makan pada ruh kita,padahal ia akan membawa kita keharibaan Dia yang maha suci. Kita mempunyai tujuan akhir yang berbeda dengan kuda kita.
Terkait dengan hal diatas ada sebuah cerita, sekali waktu seorang arif melihat ular merayap yang akan masuk pada mulut seseorang yang sedang tidur. Ia memburu dengan cepat untuk mengha langi ular masuk ke dalam mulut orang tsb, tetapi dia tidak berhasil mencegah ular itu.
Dengan sadar dan kawatir kemudian dia pukuli orang itu dengan tongkatnya, orang itu terbangun dan lari ke bawah pohon apel, dimana sejumlah apel bu suk bertebaran di bawahnya.
“Makan lah hai orang malang, makan lah “ : kata sang arif tadi.
“Kenapa kau lakukan ini pada ku?” : tanya orang itu.
“Ayo makan lagi !”
“Siapa kamu.Mengapa kamu memu suhiku ?”
Orang arif itu terus memaksanya un tuk makan apel busuk, dan ber jam jam dia terus memukuli orang malang itu. Akhirnya dengan perut penuh apel busuk,dia kelelahan, serta bergelimang darah, ia jatuh dan diikuti muntah yang hebat.Semua dimuntahkan, yang baik yang buruk, apel dan ular, dan ketika orang malang itu melihat ular yang buruk menjijikan itu keluar dari perutnya melalui mulutnya,orang ma lang itu bersimpuh dihadapan sang arif, sang “penyiksanya”.
“Jika aku jelaskan apa yang aku laku kan,kamu mungkin akan mati keta kutan, karena berniat menyelamat kanmulah maka aku diam ketika memu kulimu”.
Orang itu berkata “Aku tidak mampu berterimakasih kepadamu atas kearif anmu dan kekuatan petunjukmu, semo ga Tuhan membalasmu”.
Diamnya Tuhan diperlukan karena ke lemahan hati manusia.
Kedatangan Ramadhan adalah keda tangan orang arif tadi dalam hidup kita, Ramadah “memukuli” kita dengan lapar dan dahaga agar kita nanti tidak mende rita pada hari akhirat, Kita dipaksa untuk memuntahkan jajanan dunia kita demi kesehatan dan keselamatan kita.Ular sebagai simbol hawa nafsu telah bersarang dalam diri kita, dan kita tetap saja tertidur lelap,tidak sadar kita tenggelam,tidak berusaha untuk mengga pai pegangan.
Menurut al Quran sumber segala derita manusia adalah kekalahannya melawan hawa nafsu. Hawa nafsu ada lah gambaran dimensi kebinatangan dalam diri kita.Namun kebinatangan hanyalah satu sisi dari kepribadian manusia. Disamping insan bahimi-manusia binatang- ia juga menyimpan sifat sifat Ketuhanan dan karena itu,ia sekaligus, insan malakuti. Ramadahan datang memenangkan insan malakuti.
Nabi Muhammad SAW memberi nasi hat kepada kita agar di bulan ini kita semua mengubah pola hubungan kebina tangan yang berdasarkan kebencian dengan pola keTuhanan yang penuh cinta dan silaturahmi.
Daripada mengejar-ngejar kemenang an yang senatiasa berahir dengan keka lahan, daripada memburu keberuntung an yang selalu berujung pada kema lang an, mengapa tidak kita gapai keba hagi aan yang hakiki melalui keadilan dan persaudaraan di bulan suci ini

Marhaban ya Ramadhan!

Agoesjoesoef ramadhan 2007

ALAM MEDIOKRASI

BANGSAWAN PIKIR

Bergulirnya waktu sejalan dengan bergeraknya pembangunanbangsa, ada beberapa hal yang patut kita cermati dengan seksama. Arah dan tujuan perkembangan bangsa ini banyak sekali dipengaruhi oleh gerak gerak yang ada pada sektoral serta warna warna yang datang mengisi dari alam eksternal atau dari gerak globalisasi. Dua kekuatan utama ini telah banyak mempengaruhi arah baru gerak bangsa.Secara umum dapat dikatakan telah melahirkan juga sebuah keprihatinan, karena kekuatan kekuatan tersebut yang sedemikian deras arusnya telah menyeret bangsa menuju mediokrasi. Mediokrasi adalah sebuah standar yang hanya puaskan dengan menjadi bukan yang terbaik,cukup mejadi medioker saja. Mediokrasi tengah melanda jalan pikiran para pemimpin, juga anggota warganegara bahkan kaum intelektual indonesia. Mediokrasi di negeri ini telah melahirkan bahwa pikiran tidak lagi menjadi sebuah ukuran ukuran kehormatan.Coba kita arahkan kemanapun kita menghadap maka sulit sekali kita akan menemukan kecerdasan pikiran sebagai nilai utama kebijaksanaan dan tindakan. Inilah hal yang sangat memprihatinkan bangsa ini, ternyata kemunduran terbesar dari bangsa ini bukan pada sektor ekonomi, tetapi kemunduran karena tak adanya lagi penghargaan terhadap buah pikiran. Ironisnya pendangkalan pikiran terjadi hampir pada semua bidang kehidupan. Misalnya pengambilan keputusan baik untuk keputusan dalam skala kecil seperti keputusan di dalam rumah tangga oleh anggotanya, maupun keputusan manajerial dalam organisasi dan bahkan keputusan keputusan pada tingkat negara yang tidak diwarnai lagi atas kajian ilmiah yang komprehensif, latar belakang sejarah, psikologi, etika, agama yang diabaikan dalam membuat kebijakan. Akibatnya keputusan yang diambil melenceng jauh dari koridor kehidupan manusia, kehidupan berumahtangga, kehidupan bertetangga, bahkan kehidupan bernegara.
Mediokrasi juga melahirkan pandangan dan penistaan standar standar keunggulan dalam bidang pendidikan. Masih banyaknya orangtua yang gandrung untuk “mendorong” anaknya untuk mendapat rangking tertinggi di kelas . Dengan usaha orang tua yang agak memaksakan kehendak pada anaknya untuk mencapai rangking tersebut, sesungguhnya hal ini telah melakukan pemaksaan kebebasan anak.Siapa yang akan menjamin bila nilai rangking yang tinggi mampu menyelamatkan manusia dari segala permasalahan hidup dan kehidupan. Pada saat ini juga dunia pendidikan telah menjadi dunia konglomerasi dalam menngeksplotasi [maap] ternak ternak pendidikan.Mengapa dikatakan ternak, karena yang dipentingkan adalah target kuantitas manusia.Kuantitas yang dikemas dalam gaya prestasi rangking. Inilah salah satu sistem terpadu yang melahirkan mediokrasi di lingkungan kita.
Saat ini terasa sekali semakin menyempitnya ruang gerak untuk para intelektual dalam mengekspresikan pikiran dan gagasannya. Terbukti dengan lahirnya sebuah media berespresi dan media berkomunikasi pemikiran disekitar kita yakni media buletin Warta Mutiara.Hingga saat ini kita tidak pernah tahu apakah media ekspresi ini diminati publik Puri atau tidak. Usaha untuk mengukur dengan menyusun parameter melalui questioner, hasilnya sangat memprihatinkan, respon publik Puri hampir dapat dikatakan tidak ada. Jadi langkah para perintis buletin pun tidak pernah tahu apakah “ jualannya’ diminati atau tidak. Dan disisi lain para fungsionaris Seksi Kerohanian Islam -selaku penerbit-mempertanyakan kelanjutannya hidup buletin tsb karena dia [WM] hanya menjadi beban anggaran belaka.Padahal bila kita telaah tagline pada WM- Media berfikir dan Zikir- adalah sangat visioner, sangat menjanjikan . Yang mendatang mungkin hanya tinggal slogan tanpa arti bahkan mati.
Ada sebuah majalah “Bintang Hindia” yang hidup di tahun 1902, disana ada manusia Abdul Rivai namanya, yang tulisan pada edisi perdanya menyebutkan istilh yang sangat relevan dengan saat ini yaitu : “Bangsawan Pikiran”. Kita tidak bicara tentang kebangsawana yang merupakan sebuah takdir/ heritage keturunan. Bansawan pikiran yang dimaksud adalah bangsawan yang dalam pengembangan wawasan pengetahuan dan pencapaian pengetahuannya melahirkan sebuah kehormatan manusia sebagai bangsawan melalui pikirannya. Yang menggejala saat ini adalah kaum intelgensia telah berhenti membaca, berkarya dan mencipta, lantaran kepintaran telah dihinakan oleh bentuk kekuatan kebangsawanan baru, berupa kemewahan yang telah menjadi berhala hidup.
Semoga Allah sebagai sumber segala ilmu senantiasa memberikan pencerahan ke dalam pikiran kita dan memberikan petunjukNya agar kita menjadi manusia manusia yang kaya akan ilmu.amin.
Bahan : dari Pidato Ilmiah Yudi Latif - Seminar Eddy S. Ahli Holistik Learning dan Multiple Intelegent

agoesjoesoef maret 2007

AROMAHARUM PAGI

sebuah apresiasi terhadap karya Ilahi
Nuansa awan putih seperti hasil kwas besar yang membentuk sapuan lembut tipis dari cat air sehinga latar belakang langit biru kehitaman itu masih terlihat menerawang di belakang nya.Warna sinar bulan penuh, mendominasi ufuk barat, warna sinarnya membentuk gradasi warna putih ke biru.Sementara siluet pohon-pohon tanjung, sukun, kelapa,jambu menjadi siluet hitam menghiasi pada sisi depannya.
sementara pada pojok kiri terlihat
siluet bulan bintang di puncak masjid berge rak semakin mendekat, karena kaki memang sedang menuju kesana. Gambaran sebuah “masterpiece” karya sang Pencipta. Keindahan yang sempur na.Yang hadir setiap pagi membentuk lukisan yang berbeda-beda.
Betapa beruntungnya jiwa yang senan tiasa dapat menjadi penyaksi sebuah keindahan karya Tuhan, bukan hanya panorama tapi juga aroma harum pagi yang mempesona jiwa, yang tidak di pungkiri lagi kemudian mampu memba ngun semangat hidup yang berawal di pagi hari, sekaligus menjadi saat saat penawar kerinduan terhadap sang Pencipta.
Di sunyi pagi ini jadi teringat sepenggal sajak Diwan-I Syamsi Tabriz nya Rumi: Siapapun yang memperoleh keberun tungan dari bintang-bintang ini/jiwa kan mampu menghalau kekufuran/Tuhan memercikan cahayaNya atas semua jiwa manusia melalui karunia Nya/menyingsingkan lengan bajunya untuk menerimanya/dan kemudian mereka memalingkan wajah selain kepada Allah.
Atmosfir subuh memberi kan banyak sekali pengalaman yang indah bagi jiwa, karena nuansa Subuh juga senanti asa memberikan suasana tercipta nya “dialog” yang intens dengan sang Khalik, untukkemudian menjadi sebuah proses mahasabah dalam mem perkaya proses spiritualitas jiwa.
Dan merupakan proses bersentuhannya jiwa dengan keindahan ciptaan Nya, yang kemudian dilanjutkan dengan penelusuran meniti makna rahasia sholat berjamaah.Kesadaran ini baru menye ruak walaupun lama ungkapan tentang ini sering kita dengar : “Sekira nya mereka tahu apa yang terkandung di dalamnya [sholat subuh dan Isya berja maah], niscaya mereka akan menda tanginya sekalipun dengan merang kak”.
Memang sholat subuh memiliki nilai keagungan yang tinggi¬-tanpa- bermak sud mengecilkan makna sholat-sholat lainnya- terutama dalam syariat nya. karena waktu pelaksanaan sholat subuh adalah waktu yang singkat dan sulit untuk dilaksanakan dibandingkan dengan waktu-waktu ibadah sholat kainnya. Janji Tuhan kepada mereka yang melaksanakannya mendapatkan keistimewaan dari sholat-sholat selain sholat Subuh. Bahkan lebih dari itu melalui pertemuan kita lewat “gambar” ciptaan nya tadi dan kemudian kita “membaca” dan memaknainya dan kemudian kita melaksanakan ibadah-ibadah ritual subuh berjamaah, maka akan mela hirkan tingkat keimanan umat Islam yang berkualitas.
Diutarakan dalam sebuah ungkapan : “Ketakutan yang amat sangat bagi umat Yahudi adalah apabila jumlah jamaah solat subuh sama banyaknya dengan jumlah jamaah solah Jum,at” entah ini memang benar diucapkan oleh orang Yahudi, yang pasti perkataan itu ada benarnya. Pemaknaan dibalik kata-kata itu jelas, soliditas umat dapat tergambarkan lewat keteguhan, konsis tensi,dan memiliki etika, moral dan estetika yang tinggi.Tidak selayaknya umat Islam mengharapkan kemulyaan, kehormatan dan kejayaan jika mereka tidak mengindahkan semangat solat Subuh.
Turunnya surat al Isra : 78, adalah menunjukan standar kredibilitas umat, surat itu turun pada masa penggantian dari Bani Israil yang akan diganti oleh umat Islam.Dan kriteria yang mampu mengganti meminpin, adalah umat Islam yang yang telah mampu menja lankan dan menegakan sholat subuh. “ dan [dirikanlah pula sholat] subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disak sikan [oleh malaikat].
Dalam ayat lain: “Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh, bukankah Subuh itu sudah dekat “ [ QS Hud:81]. Kita sadar, bukankah Allah mampu meng hancur kan mereka kapan saja, siang atau malam.Namun mengapa Allah memilih subuh hari ?. Karena waktu Subuh adalah waktu perubahan saat muncul dan awalnya keadilan setelah keza liman. Saat pertama kebaikan datang setelah kerusakan. Demikian juga disebutkan dalam Qur’an suat Al Adiyat1-3 :”Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan [kuku kakinya], dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi “
Pertanda-pertanda sunatullah yang tersurat dalam al Qur’an itu adalah pertanda betapa makna Subuh dianggap sangat penting. Subuh juga adalah saat saat penggantian “shift” para malaikat, berarti merupakan momentum dimana para malaikat pelaksana “shift” sebe lum nya untuk membawa laporan pertama kepada Tuhan, dan isi laporan tersebut adalah laporan pertama yang baik karena pada saat itu manusia sedang menjalankan ibadah sholat subuh. Sebuah usaha ibadah yang dilaksana kan dalam waktu yang paling sulit, sehingga memiliki kriteria penilaian yang tinggi. Saat subuh adalah sekaligus sebagai awal mengisi kehidup an di hari itu.
Dalam skala yang lebih luas adalah merupakan masyarakat yang dengan kemampuannya tengah membangun keteguhan,kekompakan dan komitmen yang tinggi. Dan hal itu merupakan pertanda dari masyarakat yang kelak mampu membangun peradaban yang agung


agoesjoesoef jan 2006

BUDAYA BARU BANGSA

Sebuah bentuk budaya baru manusia Indonesia.

Sopir muda yang meenjemputku siang itu dari Gambir sungguh bukan manusia biasa. Pada saat kendaraan akan berputar arah di Mampang prapatan dia dengan sadar menggunakan tanda belok, walaupun saya lihat ke belakang tak ada satupun kendaraan mengikuti kami.Dan yang kemudian menambah ku terpesona adalah berhentinya kendaraan kami di perempatan Teuku Umar-Sutan Syahrir, karena semata mata lampu stopan dari arah kami menyala merah. Dan sekali lagi aku melihat ke belakang, kiri,kemudian kanan tak ada satupun mobil siang itu melintas di sana. Sementara sopir muda itu dengan tenang menunggu disertai sedari tadi diiringi lagu Eric Gale yang berjam session dengan Bob James lewat lagunya “Looking Good”yang menghentak lembut, rupanya sejak tadi dia “tuned” di radio CNJ.
Inilah sebuah pemandangan yang langka di ibu kota Jakarta.Kebanyakan mahluk jalanan di kota ini, berbelok,berhenti bahkan memotong jalan sesuka hati,mentang-mentang sepi.Dan kita sering merasa aman bila tidak ada orang lain di jalan.Buang sampah,pembakaran hutan karena tidak ada hukuman yang nyata kita mejadi mentang-mentang, dan ahirnya Negara kita dikenal sebagai tong sampah tebesar di dunia.
Mentang mentang tukang becak melintas seenaknya, bahkan untuk melintasi jalan yang berlawanan arah dengan arus lalulintas yang seharusnya.Mentang-mentang miskin boleh memanfaatkan kemiskinannya sehingga dengan bebas menengadahkan tangan meminta minta tengah badan jalan yang seringkali kemudian sangat mengganggu kelancaran berkendaraan.Mentang-mentang cacat dengan kereta dorongnya menghadang para pemakai kendaraan untuk dimintai belaskasihannya karena kecacatannya tanpa menyadari separuh badan jalan sudah dia gunakan untuk tempat nongkrong kereta dorongnya yang sudah diberi berpayung pula.Siap untung menyongsong panas dan hujan Jakarta.
Mentang mentang berkuasa hanya karena ketidak lengkapan kendaraannya yang baru dibelinya karena tidak ada dongkrak, aparat penguasa ini marah marah kepada petugas dealer mobil yang baru dibelinya sambil menunjukan kartu anggota .Yang pada ahirnya dongkrak yang dia cari ada terselip di balik karpet mobil barunya. Dan ironisnya tuan penguasa itu tidak mengucapka satu kata apapun apalagi minta maap tapi ngeloyor pergi tanpa rasa beban bersalah.
Dengan modal mentang-mentang karena sedang ber sedih,menangis, duka cita, dan kita menjadi memiliki hak istimewa untuk dibantu,untuk meminta,untuk diberi.
Mentang mentang paling kaya, semua masalah dan maunusia yang menjalankan organisasinya, dapat dia dia arahkan sesuai keinginannya walaupun tidak lagi sejalan dengan program kerja yang telah disepakati. Bahkan mentang mentang kaya dia boleh saja mendakwa bahkan mencaci orang lain yang salah, bukan memafkan apalagi menutupi kesalahannya. Bahkan dia dengan bebas setiap bertemu dengan oranglain membuka semua aib orang itu.
Mentang-mentang dia ahli,menguasai setiap materi pembica raan, senantiasa dengan caranya menganggap orang lain adalah manusia manusia bodoh,tak berarti, bahkan tak berbudaya. Tanpa diminati untuk mengajarkan apalagi menjelaskan arti setiap penjelasannya.Semakin orang lain bingung, semakin tersanjunglah dia sebagai ahli.
Budaya mentang-mentang ini telah menjalar merasuk nadi kehidupan, seperti kita lihat tadi. Tidak peduli dia miskin, tidak peduli dia kaya, tidak peduli penguasa, tidak peduli dia berilmu. Manusia berbudaya serupa sopir muda itu adalah mahluk langka, bahkan mungkin punah sudah sekarang ini.
Kita sedang melihat air kehidupan yang kita anggap sanggup memenuhi dahaga kita, tetapi sesungguhnya kita sedang melihat fatamorgana.Kita sedang memasuki era “kegelapan yang bertingkat tingkat”.Yang hitamnya menggumpal di dada, di hati. Segelap lautan yang ombak dan awan sebagai sekutunya berwarna kelam, menjadikan jiwa kita linglung.Kita sudah tidak sama sekali mampu melihat cahaya iman dan bahkan tidak lagi berkeinginan untuk melihatnya.Karena kita telah menjadi mahluk yang berpenglihatan gelap,pendengaran gelap,lisan gelap dan hati gelap.
“ Allah adalah cahaya langit dan bumi.Cahaya di atas cahaya. Allah membimbing kepada cahayaNya siapa yang Dia kehendaki” [an Nur .]
Semoga kita termasuk kepada mereka yang Allah bimbing. amin
agoesjoesoef. feb 2007

Hari ini

Hari ini
Telah kutumpuk
Kebusukan,
Bau dosa-aroma
Kebohongan
Kemungkaran
Peraduan
Bergulung gulung
Dalam kemolekan
putih halus yang padat
Penuh
Napas dan kegelapan…
yang tersisa
Hanya bangkai
Penyesalan
Panjang
Telungkup badan
Meminta ampunan
Dan
Kekuatan
Untuk
Menghentikan
Semuanya…

Aduh …Raja…
Tarik aku
Dari dinginya
mimpi ini.

3-3.00
315
Agoesjoesoef juni 2006

DIALAH ORANG YANG KAYA

DIALAH ORANG YANG KAYA.

Syahdan di sebuah negeri memerintah lah seorang raja yang sangat kaya, wilayahnya sepanjang pesisir pantai, laut, daratan, dan pegunungan terbentang luas. Penghasilan masyarakatnya meliputi hasil laut, hutan, palawija dan industri kecil.
Pada suatu hari sang raja berkenan untuk berjalan keluar wilayah benteng istananya menyususri pantai dan bukit bukit, sepasukan perwira dan pengawalnya patuh mengikuti kemanapun sang raja berkehendak. Sampai tibalah sang raja di sebuah kampung yang tenang ditepi danau yang indah,perjalannya yang cukup panjang telah membuat penat sang raja, disampaikan kepada kepala pengawalnya sang raja ingin beristirahat sejenak.
Setelah ditemukan sebuah gubuk tua di tepi danau yang dipenuhi pohon pohon rindang, dengan sedikit lapangan terbuka disekitarnya, maka sang raja berniat istirahat disana. Seorang petani lelaki tua beserta istrinya bergegas menyambut sang raja,” Daulat tuanku berkenan singgah di gubuk hamba yang buruk ini”, sergah sang petani sambil bergetar antara takut dan suka didampingi isterinya.
Layaknya kedatangan tamu terhormat petani tua mencoba dengan tulus memberikan suguhan sebaik mungkin untuk sang raja. “Mohon diterima kami hanya punya semangkuk bubur nasi sayur hangat untuk paduka” sambil menyodorkan mangkuk berisi bubur nasi sayur hangat kepada sang raja.Namun tidak disangka jawaban sang raja : “ Kalau hanya semangkuk bubur hangat aku tidak butuh menerima, hai kakek tua “ dengan jumawan dijawab sang raja. Dengan tersenyum pahit sang petani tidak mampu menjawab sang raja, padahal hanya itulah makanan yang ada untuk sore nanti yang akan dimakan bersama isterinya, tidak ada yang lain.Dan tanpa menongok lagi sang raja istrihat untuk beberapa saat di sana.
Pada saat sang raja hendak beranjak melanjutkan perjalanan sempat terjadi dialog singkat:”Siapa namamu kakek tua ?” tanya sang raja. “ Hamba biasa dipanggil Kakek Danau tuanku, karena mungkin masyarakt mengetahui hamba sejak dulu tinggal di sini” jawab sang kakek dengan tenang, “Kenapa kamu tadi berani menawari aku semangkuk bubur?” tanya sang raja kembali. “ Hanya itulah harta berharga yang kami punya saat ini, dengan tulus hamba persembahkan kepada junjungan hamba sang raja, dengan rasa bangga” demikian kata sang kakek lagi.“ Kalau hanya semangkuk bubur hangat aku tidak butuh menerimanya “ demikian diulang sang raja dari atas kudanya.Sesaat dialog terhenti bersamaan dengan sang raja sambil membenahi sanggurdi kuda tempat menjejakkan kedua kakinya.” Perkenankan hamba menyampaikan berita sebelum tuanku pergi, semalam hamba bermimpi akan kehadiran tuanku ini,dan di dalam mimpi itu hamba memperoleh petunjuk bahwa besok akan mati seorang yang terkaya diwilayah kita ini , semoga ini menjadi pengingat bagi kita semua” demikian kata sang sang kakek danau, namun belum habis kalimat itu diucapkan sang raja telah bergerak meninggalkan sang kakek yang dalam keadaan masih membungkuk takjim.
Matahari hampir tergelincir di ufuk barat, dilatarbelakangi lembayung merah di beberapa sudut langit, sang raja telah memasuki tangga kerajaannya diikuti bayang bayang panjangnya. Tidak berhenti di benaknya selalu terdengar kata sang kakek danau tadi :”bahwa besok akan mati seorang yang terkaya diwilayah kita ini “. Belum habis seluruh tangga istananya di titi sang raja sambil berjalan sang raja memerintah kan kepala pengawalnya untuk memanggil tabib kerajaan sekarang juga.Sang raja sangat gundah dengan kata kata kematian yang diucapkan si kakek danau, bahkan saat ini diikuti rasa takut yang teramat sangat. Karena siapa lagi orang terkaya di wilayah ini kalau bukan dia sang raja?
Tabib memeriksa dengan seksama baginda, bahkan sampai berulang kali dilakukannya, namun tabib tetap pada kesimpulan bahwa sang raja dalam keadaan prima fisiknya serta sehat walafiat, tidak ada sedikitpun gangguan.Namun sang raja tetap gelisah, dan ahirnya sepanjang malam itu sang raja ditemani sang tabib dan kepala pengawalnya .
Berkas sinar pagi di cakrawala timur mulai terlihat berkas sinarnya memerah, disertai kokok ayam dan bunyi murai dan burung burung istana lainnya. Hari telah berlalu namun sang raja terlihat sehat walafiat, wajahnya terlihat ceria. Namun begitu mengingat kembali sang kakek danau, wajahnya terlihat geram, serentak sang raja memerintahkan sang pengawal untuk kembali kedanau pagi ini juga untuk menemui kakek danau “pembohong” itu.
Dingin pagi, angin terasa berhenti, matahari mulai merambat naik, permukaan danau yang berkabut sedikit ditembus sinar matahari pagi, suara burung senyap kecuali bunyi burung tekukur yang sendu berulang kali bunyinya dipuncak pohon jati.Sang raja dengan marah mebuka pintu rumah tua sang kakek danau dan menyerbu masuk beserta sangpengawal.
Berselimut selembar kain tua berbaring sang kakek danau kaku diatas pembaringan bambu yang beralaskan kasur tipis yang hampir habis kapuknya, sang nenek tertunduk disamping jenazah suaminya airmatanya sudah kering, karena sejak tadi malam menunggui jasad suaminya sang kakek danau...
“ Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nimat kepadamu “ [ QS: Ibrahim/14 : 7 ].
Bersyukur,Itulah kekayaan sesungguhnya, karena dengan ketulusan bersyukur, manusia akan diperkaya melalui sejumlah ni’mat oleh sang Maha Pencipta.
Dan dialah orang yang kaya sesungguhnya!.

Agoesjoesoef agustus 2006

Januari 05, 2009

KEKUFURAN SAHABAT ZIONISME.

Rangkuman diskusi minggu pagi [OBSESI] 4 Januari 2009


Bersamaan dengan datangnya tahun 2009 dan juga 1430 H, genangan darah juga melimpah dikawasan Gaza yang diakibatkan serangan tentara Israel. Dalih mereka adalah sebagai tindakan balasan atas serangan serangan roket Hamas selama ini, yang selalu diluncurkan dan diarahkan secara acak terhadap kota-kota di Israel. Tidak sedikit korban korban di fihak Israel akibat serangan ini. Hamas menganggap, karena Israel telah bertindak sewenang wenang terhadap rakyat Gaza. Hamas atas nama bangsa Palestina melakukan perlawanan dikarenakan dalih untuk mengambil kembali wilayahnya yang telah diduduki bangsa Israel.
Bangsa Palestina yang “terpecah” saat ini karena ada dua pemahaman besar terhadap usaha perjuangannya. Hamas yang memperoleh legitimasi rakyat Palestina lewat pemilu yang lalu, memilki visi perjuangan lewat tindakan militer.Sementara kelompok Fatah memilih lebih diplomatis, walaupun kebijaksanaannya tidak mendapat legitimasi rakyat Palestina. Namun demikian Amerika Serikat secara terang-terangan mendukung perjuangan Fatah dibawah kepemimpinan Abbas.Oleh karena progresifitas Hamas terhadap Israel lebih agresif lewat “rutinitas” roket roketnya yang setiap hari menghancurkan kota-kota di Israel, maka tindakan balasan Israel di tahun baru itulah sebagai balasan atas roket-roket Hamas.Ratusan ribu waraga sipil Palestina , orang tua, muda bahkan anak-anak menjadi korban serangan tentara Israel. Warga dunia mengutuk tindakan Israel tsb, Indonesia lewat beberapa aksi kemanusian bergerak pro aktif menuju ke Gaza. Yang terlihat jelas adalah aksi kemanusiaan Mercy, saat ini sedang ada di sana. Bahkan konon, beberapa organisasi mengirim pemuda-pemudanya untuk berjuang membantu Hamas.Bahkan kali ini pernyatan pemerintah dlam meyikapi sikap Israel dengan jelas disampaikan oleh kepala Negara, bahwa Indonesia mengutuk keras tindakan militer Israel tsb.

Ada berita mensinyalir tindakan tentara Israel dalam perang ini, karena didorong adanya kepuasan dalam diri para prajurit srael untuk melakukan tindakan dehumaniasi terhadap setiap warga Palestina. Demikian menurut berita tersebut atas hasil survei seorang psikolog jerman yang dilakukan terhadap para tentara Israel. Bila ini benar adanya, adalah sebuah tindakan yang mungkin menjadi “doktrin militer” Israel dalam rangka menanggulangi tekanan luarbiasa Palestina selama ini. Karena perang terbuka memang tidak mungkin, mengingat keterbatasan militer Palestina. Namun bangsa Palestina tetap melakukan perlawan dalam bentuk sporadis, namun efektif. Terbukti serangannya selama ini membuat”panik” Israel yang “terpancing” untuk melakukan serangan terbuka, yang justru kemudian menuai protes dunia. Harapan kita umat Islam dengan adanya fenomena ini, kemudian menyatukan negara-negara timur tengah untuk bersatu dan melakukan tekanan balik terhadap Israel. Namun hingga saat ini harapan itu tidak pernah terdengar. Bahkan konon Negara Negara tetangga Palestina menolak para korban perang tahun baru Gaza tersebut, karena kekawatiranya terhadap sangsi yang kelak akan dilakukan oleh sekutu terdekat Israel- Amerika Serikat.

Merujuk terhadap al Quran tentang adanya pernyataan Allah tentang bangsa Israel, sebagai bangsa yang terpilih [ Q: ] serta bagaimana sikap Rasulullah terhadap mereka ketika membangun peradaban Islam yang dimulai dari Medinah. Umat Islam kala itu selalu di hianati oleh bangsa Israel dalam berbagai kejadian-kejadian penting. Namun demiikian tindakan hukum dilaksanakan oleh Rasulullah tanpa meniadaakan/ menghilangkan bangsa ini. Rasulullah senantiasa memanfaatkan momentum penghianatan tersebut dalam rangka membangun solidaritas Islam. Pada ceritera lain. ketika Adam diciptakan, Allah memerintahkan kepada para malaikatnya untuk bersujud, karena semata-mata Adam memiliki kemulyaan. Kemulyaan yang dinyatakan oleh Allah dalam al Quran karena Adam/ manusia memiliki Ilmu pengetahuan. Hanya iblislah yang tidak mau melakukan perintah tersebut, karena dia menganggap iblislah yang lebih mulya daripada Adam. Bahkan iblis tidak berhenti hanya sampai penolakan bersujudnya, tetapi bertekad untuk selalu menggoda Adam dan keturunannya agar selalu melakukan kesesatan di dunia, Untuk keinginan iblis ini, Allah memberikan “mandat” tersebut kepada iblis, dengan satu pernyataan pula dari Allah bahwa mereka yang mampu melampaui godaan iblis akan medapat kemulyaan.
Kita sebagai manusia yang diberikan ilmu tadi, marilah kita lihat kata kunci dari kejadian-kejadian ini. Ada dua hal yang perlu kita cermati : pertama adalah Ilmu yang diberikan Allah pada kita manusia khususnya umat Islam. Kedua : adalah adanya “sparing partner” menjadi sangat diperlukan dalam rangka membangun Islam.

Melawan hegemoni kekuatan Zionis, bukan secara frontal dengan memboikot semua produk-produk mereka yang notabene sudah menjadi produk kebutuhan sehari-hari kita. Yang kita siasati adalah kebutuhan sehari-harinya justru yang kita berdayakan untuk membeli produk kita-sebagai produk pesaing. Sehingga timbul persaingan produksi, persaingan pasar. Persaingan inilah akan melahirkan kreatifitas untuk melahirkan produk-produk inofatif yang kemudian memenangkan pasar. Memenangkan pasar berarti menjadi pengendali pasar, mengendalikan harga, mengendalikan produksi. Mengendalikan pasar berarti mengendalikan ekonomi., inilah persaingan yang positip yang dibangun dengan “ilmu”

Seorang sahabat memberikan ilustrasi yang menarik . manakala dia melihat pemadangan dari puncak gedung di kawasan Mangga Dua , bagaimana maraknya kendaraan mewah yang parkir memadati area parkir. “ Dimana sebetulnya kemiskinan itu, pada kenyataannya pusat perbelanjaan padat dipenuhi warga kota yang bermobil?”. Sahabat lain mengatakan -hampir tipis kaitannya tapi ternyata sangat erat.- “ Kuota haji Indonesia adalah nomor dua setelah Iran, dengan kurang lebih tigaratusan ribu para calon jemaah haji pertahun, ternyata tidak mengubah budaya korupsi bangsa ini.”

Terkait dengan kata kunci pertama, kekufuran itu ternyata tumbuh subur pada jiwa yang tidak disertai “ilmu”. Dikatakan bahwa kemiskinan itu menjadi lahan subur untuk tumbuhnya kekufuran, betul!. Tapi ternyata kekufuran itu juga merebak subur pada materialisme, bahkan menjadi tuhan dalam hedonisme. Kita dimanjakan oleh negara-negar produsen, bukan untuk menjadi partner dalam memproduksi produk, tetapi untuk menjadi konsumen, karena tidak memiliki”ilmu”. Kita terbawa sentimenisme terhadap Zionisme, karena tidak dibekali “ilmu”.

“Ilmu” yang dimaksud adalah ilmu sejati yang didalamnya terkandung ketaqwaan dan ilmu dunia, inilah instrumen yang akan mengangkat manusia menuju kememulyaan seperti yang dijanjikan Tuhan.Dengan “ilmu” itu akan terlepas dari belenggu hedonesime yang menjajikan, tapi menyesatkan. Hendaknya dengan “ilmu” itu eksistensi zionisme menjadi motivator kita untuk lebih mampu bersaing dalam menguasai dunia.Dengan “ilmu” itu kita mengambil peluang untuk mampu menjadi muslim yang berjiwa rahmataan lil alamin.

agoesjoesoef jan 09